Harian Sederhana, Bogor – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Kota Bogor di Jalan Perum Vila Bogor Indah (VBI), Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, ditunjuk oleh Dinas Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melaksanakan SMA Terbuka.
Bahkan, sejak diluncurkannya program itu tiga tahun lalu, sekolah tersebut tidak membebankan biaya kepada siswa karena semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Sekolah terbuka tersebut menjaring sebanyak 133 orang peserta didik.
“Kita sudah menerima sekitar 133 peserta didik, di antaranya Kelas X, 73 orang, 48 orang Kelas XI dan 12 orang Kelas XII. Mereka mengikuti pelajaran di SMAN 8 pada Sabtu dan Minggu,” ujar Kepala SMAN 8 Kota Bogor, Hj. Dedeh Rohayati, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ahmad, ketika ditemui Harian Sederhana, di kantornya, Senin (21/10).
Para peserta didik tersebut, lanjut Hj. Dedeh, telah lulus pendidikan dasar 9 tahun dan memiliki ijazah SMP/MTs/Paket B, berusia antara 15-21 tahun saat mendaf¬tar, memiliki keter¬batasan sosial ekonomi, budaya, geografis serta keterbatasan waktu.
Menurut Hj. Dedeh, SMAN 8 Terbuka itu sudah berjalan dan terlaksana dengan baik.
Walaupun diakuinya banyak tantangan yang dihadapi dalam mengelola SMA Terbuka. Mengingat, pada waktu merintis, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan menjadi tantangan terbesar untuk merintis SMA Terbuka di Kota Bogor.
“Kesadaran masyarakat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi masih rendah. Tapi, setelah kita terus melakukan sosialisasi hingga ke tingkat RT, lama kelamaan siswa SMAN 8 Terbuka semakin bertambah,” ujarnya.
Ditambahkannya, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan sekolah pada tingkat yang lebih tinggi disebabkan oleh banyak faktor, antara lain faktor lingkungan yang mayoritas tidak sekolah dan sudah bekerja serta tuntutan orang tua untuk mencari penghasilan.
“Saya yakin, jika program ini berhasil, maka angka partisipasi sekolah pun diharapkan meningkat, apalagi di dukung adanya program SMA Terbuka yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Bogor, pada khususnya,” tutupnya. (*)









