Harian Sederhana, Depok – Menjelang masa akhir jabatannya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku optimis realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada 2020 mencapai 95 persen. Karenanya ia berharap berbagai kegiatan pembangunan di tahun 2020 dapat terealisasi semua.
“Kalau kegiatan pembangunan di tahun ini terealisasi semuanya, RPJMD bisa mencapai 95 persen. Sisanya lima persen lagi akan diselesaikan pada 2021,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (18/02).
Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya fokus pada penyelesaian pembangunan fisik yang tercantum dalam RPJMD. Di antaranya taman terpadu tingkat kelurahan dan program 1.000 kios Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Untuk pembanguan taman terpadu tingkat kelurahan, lanjutnya, hingga 2019 telah terbangun sebanyak 42 taman. Sementara tahun ini akan ditambah sebanyak sepuluh taman.
“Sedangkan dari 1.000 kios UMKM yang kami targetkan selesai pada 2021. Hingga kini tinggal 70 kios lagi. Mudah-mudahan tahun ini dan tahun depan terpenuhi,” terangnya.
Menurut Idris, selain itu, terdapat beberapa pembangunan fisik lainnya yang akan dilaksanakan pada 2020 yakni pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wilayah Timur, Gelanggang Olah Raga (GOR), stadion mini, dan pengembangan UMKM.
“Selain prioritas pembangunan, saya bersama Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna juga telah menyelesaikan pemenuhan terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satunya terbangunnya Alun-Alun Kota Depok,” ujar Idris.
Sebelumnya, jajaran Pemkot Depok terus menggeber Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021. Sekitar 80 persen melihat realisasi pembangunan di tahun 2018.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Widyati Riyandani menuturkan Pemkot Depok sudah bisa menyelesaikan sejumlah target RPJMD di tahun 2018. Diantaranya target 11 Puskesmas 24 jam yang sudah terealisasi di 11 kecamatan se-Kota Depok.
Selain itu, untuk pembangunan pasar rakyat dengan target satu pasar baru, sudah terealisasi 100 persen dengan adanya Pasar Musi di Kecamatan Sukmajaya.
“Ada juga bantuan honor guru sekolah negeri. Itu secara jumlah guru sudah terpenuhi, walaupun nilai rupiahnya sesuai dengan kemampuan daerah, begitu juga dengan guru honorer yang ada di swasta,” jelas Widyati, kemarin.
Kemudian, lanjutnya, untuk yang menjadi perhatian khusus dan membutuhkan usaha yang lebih besar yaitu janji membuat taman terpadu di 63 kelurahan.
Hingga kini sudah ada 30 taman terpadu kelurahan. Untuk tahun 2019 ditargetkan ada penambahan 15 taman, dengan begitu totalnya akan ada 45 taman terpadu kelurahan.
“Berarti masih ada dua tahun lagi untuk menyelesaikan 18 taman tersisa. Rencananya tahun 2020 akan ditambah 15 taman lagi dan 2021 biar lebih mudah sisanya tiga taman terpadu kelurahan,” katanya.
Widyati menambahkan, program dan target lainnya seperti penyediaan 1.000 kios atau los UMKM yang sudah terealisasi hingga tahun 2018 ada 600 unit. Selain juga adanya peningkatan dana operasional bagi kader Posyandu dan Posbindu maupun peningkatan insentif ketua RT, RW, dan LPM se-Kota Depok.
“Untuk peningkatan insentif Ketua RT ada kenaikan Rp40 ribu per bulan dari sebelumnya Rp160 ribu menjadi Rp200 ribu. Lalu, peningkatan dana insentif Ketua RW sebesar Rp 50 ribu per bulan dari yang sebelumnya Rp200 ribu menjadi Rp 250 ribu, serta untuk Ketua LPM kenaikan sebesar Rp60 ribu dari Rp 240 ribu menjadi Rp 300 ribu per bulan,” tandasnya. (*)
