Harian Sederhana, Depok – Hasil evaluasi banjir dan tanah longsor di Kota Depok diketahui ada 87 kejadian banjir dan tanah longsor. Jumlah titik itu berada 29 Kelurahan tersebar di 11 Kecamatan.
“Jumlah warga yang terdampak ada 1.306 KK, dengan jumlah jiwa sekitar 2.976. Total kerugian mencapai kurang lebih Rp 8 miliar. Kemudian yang meninggal ada tiga orang,” tutur Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah di Mapolresta Depok, Kamis (09/01).
Langkah-langkah yang dilakukan saat terjadi bencana oleh Kepolisian, TNI, aparat Pemerintah Kota Depok yang tergabung dalam Tim Tanggap Bencana yaitu melakukan penyelamatan dan pertolongan darurat, juga mengevakuasi korban.
Sedangkan penanganan pascabencana banjir menurut Azis yaitu menyediakan air bersih, sanitasi, pangan, sandang, pelayanan kesehatan. Tak hanya itu, rehabilitasi atau perbaikan lingkungan dan perbantuan perbaikan rumah warga yang terdampak bencana juga telah dilakukan.
“Pemulihan sosial dan lingkungan, perbaikan layanan publik juga tidak luput dari pengawasan kami,” bebernya.
Selain itu dijelaskannya pemetaan bencana juga berdampak pada rekonstruksi pada pembangunan kembali sarana dan prasarana, dimana diberikan penambahan dalam penggunaan peralatan tahan bencana. “Kita juga fokus dalam penampungan atau tempat hunian sementara,” katanya.
Selanjutnya, langkah dan upaya pascabencana yang masih dilanjutkan oleh Tim Tanggap Bencana adalah, memperketat pengawasan di titik-titik lokasi dan rawan bencana. Azis menambahkan, pemetaan daerah rawan bencana dan evaluasi situasi tanggap bencana menjadi agenda rutin sepanjang diterapkannya waktu tanggap bencana.
“Koordinasi lanjutan antar OPD dan kecamatan terus terjalin, terutama dalam upaya pencegahan dan penyuluhan bencana,” kata Azis.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Depok, TM. Yusufsyah Putra menyarankan Pemerintah Kota Depok memetakan titik banjir dan tanah longsor saat musim hujan. Sehingga, ketika musim kemarau dilakukan antisipasi seperti pekerjaan normalisasi, penurapan dan lainnya.
“Itu yang harus disikapi Pemkot Depok,” tutur Putra, Selasa (07/01).
Menurutnya, penanganan banjir dan longsor yang dilakukan Pemkot Depok sudah cukup. Meski begitu ia menilai Pemkot Depok belum pas melakukan penanganannya.
“Peristiwa banjir dan longsor kemarin itu luar biasa dahsyatnya dari lima tahun yang lalu,” kata dia.
Seperti diketahui Tinggi muka air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, naik drastis hari ini Kamis, 9 Januari 2019. Volume air naik cepat dari 40 sentimeter hingga 80 sentimeter dalam kurun waktu 30 menit. Tentunya kondisi tersebut, menjadi acuan bagi masyarakat agar berhati-hati terhadap bencana banjir. (*)









