Harian Sederhana, Bekasi – Setelah wilayah Kecamatan Sukakarya dilanda kekeringan, kali ini giliran Kecamatan Sukawangi tepatnya di Desa Sukadaya. Seluas 40 hektare sawah yang telah ditanami benih padi dipastikan terancam gagall panen.
“Kami pikir setelah cocok tanam tak lama kemudian akan ada musim hujan, ternyata tidak. Sedih rasanya kalau begini, padi juga sudah gak numbuh karena tidak ada air, bagaimana kita mau kasih pupuk kalau tidak ada air,” papar Karsim (55) petani yang sawahnya kekeringan, Rabu (11/09).
Dipaparkan Karsim, persediaan air di sungai tidak memadai untuk mengairi keseluruhan persawahan di situ. Kata dia, persediaan air hanya bisa mengairi beberapa hektar sawah di pinggir sungai saja.
“Paling yang kena air dari sungai cuma 3-4 hektar aja,” katanya.
Dikatakan Karsim, pihaknya meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk turun dan menangani bencana kekeringan ini. Karena, lanjutnya ini sudah mengkhawatirkan dan tidak bisa diantisipasi dengan alat seadanya.
“Kalau kita gali untuk mendalamkan sungai, otomatis sawah akan lebih tinggi dari pada sungai pak. Kalau begitu tidak masuk akal karena air tidak mungkin masuk ke persawahan,” kata dia.
Ditambahkannya, kekeringan ini juga akan diadukan berserta petani-petani lainnya yang terancam gagal panen ke Kecamatan Sukawangi. Kata dia, setelah diadukan terserah kepada pihak kecamatan akan dilanjutkan atau tidak atas laporannya tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
Camat Sukawangi, Juanda Rahmat menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para kepala-kepala desa untuk berkerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bekasi dalam mensuplay air bersih ke warga.
“Kami sudah komunikasi dengan pihak PDAM, sebentar lagi akan dibangun toren air bersih ke warga,” kata Juanda.
Ditambahkannya, menegenai bencana kekeringan yang tengah dialami petani di wilayahnya, pihaknya pun akan meminta bantuan ke Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi dan TNI untuk penggantian bibit ke Petani. (*)









