Harian Sederhana, Bogor – Masa pengerjaan 62 proyek rehabilitasi ruang kelas, pembuatan pagar, perpustakaan, toilet dan kantin sehat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, tinggal dua bulan lagi.
Tapi, hingga kemarin, persentase pekerjaannya, baru mencapai 45 persen. “InsyaAllah, pertengahan Desember nanti, 50 proyek di SD sudah selesai dikerjakan. Karena, pengerjaan sudah mencapai 45 persen,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana (Sarpras) SD, Sumaryanto, ketika ditanya Harian Sederhana, kemarin.
Dia juga mengakui, ada tiga proyek fisik senilai miliaran rupiah ditunda pengerjaannya. Karena, waktu pengerjaan tidak mencukupi. Seperti SDN Tajur 1, Kecamatan Bogor Timur, SDN Cibeureum 2, Kecamatan Bogor Selatan dan SDN Cijahe, Kecamatan Bogor Barat.
“Kami tidak menginginkan hal itu terjadi. Tapi, karena kami tidak mau ambil resiko, akhirnya proyek fisik tersebut dilanjutkan tahun 2020. Masalahnya, persyaratan teknis yang diperlukan, tidak dimiliki para rekanan,” tambahnya.
Dia mengakui, Disdik selalu hati-hati dalam menjalankan program pembangunan. Khususnya, pada saat lelang pekerjaan, semuanya memang harus selektif. Semua dokumen administrasi harus benar-benar lengkap sebelum proses lelang dilaksanakan. Bahkan, dalam pekerjaan pun diawasi dengan ketat. Sehingga, kualitas bangunan terjamin.
Dari pantauan Harian Sederhana, di sejumlah lokasi, di antaranya SDN Bantar Kemang 3. Kecamatan Bogor Timur, proses pengerjaan rehabilitasi bangunan sekolah masih berjalan. Beberapa pekerja sedang sibuk memperbaiki bangunan sekolah.
Termasuk proses penggantian atap juga sedang dikerjakan. Menurut pekerja, perbaikan dua ruang sekolah itu baru mencapai 30 persen. “Melihat bobot pekerjaan, baru mencapai 30 persen lebih dikerjakan. Jadi, kami masih ada waktu dua bulan lagi untuk menyelesaikannya,” ujar pekerja yang enggan disebutkan namanya. (*)









