Harian Sederhana – Berbagai upaya dilakukan Dinas Pendidikan (disdik) Kota Bogor untuk mengurangi aksi tawuran yang saat ini sudah memasuki status mengkhawatirkan. Disdik Kota Bogor saat ini tengah merancang pola pendidikan untuk mencegah anti tawuran dan anti kekerasan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin pada saat Briefing Staf di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor, Selasa (07/08).
Fahmi sapaan akrabnya mengatakan, pencegahan tawuran akan coba dilakukan dengan langkah preventif melalui koordinasi dengan seluruh kepala sekolah, selain itu kepada orangtua siswa untuk melakukan pengawasan di jam-jam rawan.
“Kami juga akan menurunkan Satuan Petugas (Satgas) yang akan berpatroli di sekolah dan di titik-titik wilayah rawan tawuran. Jam rawan itu kan antara jam berangkat dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah,” kata Fahmi.
Fahmi menuturkan, pola pembinaan siswa anti tawuran dan anti kekerasan akan diimplementasikan dalam bentuk materi pelajaran yang terintegrasi pada mata pelajaran Agama, PKN, Penjaskes, dan Bimbingan Konseling (BK).
Pola ini juga diintegrasikan melalui kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan MPLS, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, hingga peringatan hari-hari besar.
“Semua itu dilakukan demi menutup semua akses siswa ke kegiatan negatif dan terlebih memutus mata rantai tawuran.Pola pembinaan ini melibatkan TNI, Polri, Muspida, perguruan tinggi, para ahli, tokoh masyarakat. Seluruh stakeholder tersebut masuk melalui berbagai kegiatan. Mulai dari upacara setiap Senin, FGD, kelas inspirasi untuk memotivasi siswa,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, lanjut Fahmi, setiap sekolah harus mengeluarkan Surat Keterangan Kelakuan Baik bagi siswanya di setiap semester. Di surat tersebut akan dicantumkan predikat kebaikan siswa sehingga akan terukur dan tergambarkan kondisi kebaikan siswa. Ini juga akan menjadi bukti keberhasilan pembinaan di sekolah terhadap setiap individu siswa.
“Kami menargetkan pola pembinaan siswa anti tawuran dan anti kekerasan ini harus sudah diimplementasikan September mendatang di seluruh SD, SMP, SMA se-Bogor Raya. Bukan hanya di Kota Bogor, tapi juga di Kabupaten Bogor, karena kami sudah sepakat dengan Disdik Kabupaten Bogor untuk menerapkan pola pembinaan yang sama. Mengingat Bogor ini milik bersama,” tegasnya. (HIB/HS/SG)









