Harian Sederhana – Rumah warga di lingkungan RT03/02 ambruk dampak longsor, Jumat (14/12) sekitar pukul 02.00 dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena penghuni rumah terjaga saat mendengar suara berderak.
Rumah ukuran sekitar 40 meter persegi tersebut lokasi tak jauh dari daerah aliran sungai (DAS) Kali Pesanggrahan berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Menurut Jayadi, pemilik rumah, hujan yang terus menerus membuat tanah yang diatas berdiri bangunan rumah longsor sehingga rumahnya ambruk.
Peristiwa berawal ia dan keluarganya sedang tertidur namun terbangun karena mendengar suara berderak, setelah dilihat ternyata bagian belakang dapur ambruk, saat itu dirinya bersama keluarga ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Beberapa saat kemudian, lanjut dia, setelah ia dan keluarga ke luar rumah, banggunan bagian depan rumah juga ikut ambruk sehingga mengalami kerusakan berat, dari mulai atap dari asbes dan tembok ambruk. Saat ini keluraga mengungsi di rumah sanak keluarga.
“Kejadiannya begitu cepat, tapi semua keluarga selamat karena saat mendengar suara berderak pertama sudah keluar rumah,” terangnya.
Diakuinya, sebelum peristiwa terjadi pada sore hari hujan deras hingga malam. Saat keluarganya tertidur, dirinya terjaga karena mendengar suara berderak.
“Saya pikir ada gempa, engga tahunya bangunan bagian belakang rumah ambruk, setelah keluarganya keluar rumah, tiba-tiba bangunan bagian depan rumahnya juga ikut terdorong dan ambruk,” paparnya.
Ditempat yang sama, Ramdani selaku Ketua RT03/02 mengatakan, sejak datang musim penghujan memang sudah beberapa kali kejadian, sebelumnya bangunan musala yang berada di pinggir Kali Pesanggrahan longsor dan langsung terbawa arus kali, dan sebagian dapur rumah orang tua juga ikut hancur.
Diakuinya, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, bangunan rumah orang tuanya yang juga tak jauh dengan lokasi rumah yang ambruk saat ini dikosongkan.
“Tembok rumah orang tuanya juga sudah mengalami keretakan, sehingga khawatir bangunan rumah itu ambruk seperti rumah Jayadih,” bebernya.
Dirinya berharap kepada Pemkot Depok melakukan langkah membebaskan lahan di sekitar lokasi longsor, karena longsor tersebut diyakini berhubungan dengan TPA Cipayung yang sudah overload, karena lokasi longsor tanah dengan TPA hanya dibatasi Kali Pesanggrahan.
Ia juga beterimakasih kepada warga sekitar yang sudah ikut membantu penanganan bencana tanah longsor yang menimpa rumah Jayadih. (Sudibyo)









