Harian Sederhana – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berjanji akan memberikan bantuan kepada GNS, siswi Sekolah Dasar (SD) asal Depok yang mengalami trauma usai dugaan dihukum push up sebanyak 100 kali oleh oknum kepala sekolah di SDIT Bina Mujtama, Kabupaten Bogor.
Hal tersebut dipastikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono saat mendatangi kediaman korban di kawasan Kampung Sidamukti, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Selasa (29/01).
Kedatangan Hardiono ke kediaman korban sendiri merupakan intruksi langsung Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang saat ini tengah menjalani ibadah umroh. Meskipun tengah berada di tanah suci, orang nomor satu di Depok tersebut terus memantau perkembangan kasus ini.
“Saya datang atas instruksi wali kota. Beliau meminta untuk memberikan perhatian dan bantuan pada anak ini (GNS),” kata Hardiono pada wartawan.
GNS, lanjut Hardiono, masih trauma dan belum mau bertemu dengan orang lain. “Ya sangat trauma, dia ketakutan kalau bertemu orang yang tidak dikenal. Kondisi ini harus dipulihkan terlebih dahulu,” ujarnya.
Hardiono menambahkan, pihaknya berjanji akan memberikan bantuan pada GNS termasuk untuk membantu melunasi tunggakan SPP yang disebut-sebut sebagai akar permasalahan tersebut. “Pak Wali Kota pun menyarankan agar anak itu dipindahkan ke sekolah di Depok. Dan tunggakan SPP akan ditanggung oleh beliau (Wali Kota-red) langsung,” paparnya.
Terkait dengan kasus ini, Pemkot Depok juga akan melakukan kroscek langsung ke sekolah GNS untuk mendapatkan informasi yang berimbang. Setelah itu baru akan diambil langkah-langkah yang tepat. “Kalau benar itu (hukuman) terjadi, tentu kami sangat sesalkan. Namun kita tunggu saja proses penyelidikannya,” tandasnya. (Zahrul Darmawan/Wahyu Saputra)









