Harian Sederhana, Bogor – Tak ada yang mustahil bagi Allah, memanggil semua hambanya untuk menginjakan kakinya ke tanah suci. Seperti Maryani, nenek berusia 64 tahun yang berprofesi sebagai pemulung.
Setelah 26 tahun menabung hasil dari mulung rongsokan, akhirnya mimpi sang nenek menginjak tanah suci terwujud tahun ini.
Raut kebahagiaan terus terpancar dari wajah Maryani, sang nenek itu mengaku bahagia, karena akhirnya bisa menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji pada Agustus tahun ini. Calon jamaah haji asal Kota Bogor ini ikut dalam pemberangkatan kloter 88.
“Saya bahagia. Bahagia sekali. Ibu memang dari dulu pengen menunaikan ibadah haji,” ujar Maryani dengan senyum yang terus mengembang saat ditemui dikediamannya, Kampung Pulo Geulis RT02 RW04, Babakan Pasar, Bogor Tengah.
Ia bersyukur mimpinya itu kini terwujud setelah sekian lama berjuang dengan cara menabung hampir 20 tahun sejak 1993. Uang yang ditabung merupakan hasil penjualan barang rongsokan yang dikumpulkannya setiap hari.
“Ibu ngumpulin rongsokan. Setelah punya uang Rp 25 juta pada tahun 2012, ibu kemudian mendaftar haji dan sekarang sudah lunas, tinggal berangkat saja. Saya itu ngumpulin (rongsokan), ada, sudah belasan tahun,” kata Maryani.
Dirinya menabung untuk berangkat haji tak hanya dari hasil mengumpulkan barang rongsokan, seperti botol dan gelas kemasan serta kardus bekas, terkadang juga hasil penjualan pasir yang didapatnya dari sungai Ciliwung.
“Untuk melunasinya, ibu tak hanya dari rongsokan, saat banjir suka juga ngambilin pasir. Sudah dapat 10 karung, ibu kemudian jual. Sekarung pasir itu Rp 10 ribu. Waktu itu, ibu terus ngumpulin, kadang ada juga dari pemberian di lebaran, pengajian dan lainnya,” imbuhnya.
Menjelang keberangkatan ke tanah suci, Maryani mempersiapkan berbagai hal, mulai dari menyiapkan perlengkapan wajib haji dan lainnya, termasuk fisik agar tetap dalam kondisi fit saat beribadah nanti.
“Saya diminta untuk sering makan buah. Untuk menjaga kesehatan. Dan Alhamdulillah, setelah diperiksa kesehatan ibu tak ada satupun penyakit,” tukas nenek yang sudah memiliki 6 cucu dari 5 anaknya itu.
(*)









