Menu

Mode Gelap
Jumat, 5 Desember 2025 | 17:14 WIB

Depok

Warga Tolak Parkir Berbayar di UI

badge-check


					Uji coba parkir berbayar membuat kemacetan cukup panjang.(FOTO :  Aji Hendro/Harian Sederhana) Perbesar

Uji coba parkir berbayar membuat kemacetan cukup panjang.(FOTO :  Aji Hendro/Harian Sederhana)

Harian Sederhana, Beji – Adanya jalur khusus yang dibuatkan pihak Rektorat yakni Bycicle Outer Ring Road Utara hingga Selatan yang berada di pinggir pagar kuning kawasan Universitas Indonesia (UI) dipersoalkan warga.

Ketua RT 02/ RW 02 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Doni Fajar kepada wartawan pada Selasa (16/7) mengatakan warga akan tetap menolak penerapan parkir berbayar di UI. “Kami tidak setuju jika ada pola penerapan  parkir berbayar ketika  masuk ke kawasan UI,” katanya.

Jalur BORR, diungkapkannya,  sama saja meminggirkan warga dengan UI ditambah jalur BORR dinilai tidak layak akan sarana dan bisa menimbulkan tindak kriminal.

“Jalur BOOR kami nilai kurang layak kalau malam gelap kagak ada lampu penerangan jalan,” ujarnya.

Uji coba penerapan parkir berbayar di lingkungan Kampus Universitas Indonesia menyebabkan kemacetan panjang hingga dua kilometer. Pantauan di pintu masuk dari Beji Timur antrean kendaraan roda dua sudah terlihat di Jalan Baiturahman hingga ke arah pintu masuk Politeknik Jakarta.

“Lah biasanya engak macet seperti ini, ini karena ada ujicoba tiket masuk UI,” kata salah satu warga Beji Timur Inawati.

Di lokasi lainnya di pintu Masuk UI di Kukusan antrean panjang juga sudah dimulai dari depan kantor Kelurahan Kukusan. “Ya jadi macet gara-gara ada loket parkir UI,” kata Suryadi salah satu warga.

Kemacetan juga terjadi di Jalan Margonda dampak dari antrean saat pengambilan tiket. Heru, salah satu tukang ojek Mitra UI mengatakan keberatan atas penerapan parkir berbayar. Pasalnya mereka menjadi terbebani dengan aturan tersebut.

“Kami hanya tukang ojek,  cari nafkah disini untuk keluarga. Kalau harus bayar parkir ya keberatan,” ulasnya.

Pembelakukan parkir berbayar ini juga secara  otomatis akan berdampak pada tarif ojek. Menurutnya,  kalau biaya parkir dibebankan pada pengguna jasa tentu juga akan keberatan.  Dia khawatir pengguna jasa ojek berkurang dengan kebijakan tersebut. “Kalau nanti diterapkan konsumen kami keberatan,” paparnya.

Ia berharap, pihak UI memberikan kebijakan yang tidak merugikan para pengojek yang ada di area UI, meski diberlakukan masuk UI berbayar dari roda dua dan empat. Misalnya dari pagi sampai malam mangkal di UI tak dikenanakan biaya masuk.

“Sebab kalau diberlakukan akan menambah beban kami, sedangkan kami belum menaikan upah jasa ojek,” ucapnya.

Humas UI, Rifelly Dwi Astuti juga meminta masyarakat sekitar kampus tidak khawatir mengenai rencana tersebut. Pengelola akan menyediakan akses gratis untuk masyarakat. Silahkan masyarakat menggunakan jalur khusus tersebut berada di BORR (Bycicle Outer Ring Road) Utara hingga ke Selatan. Di situ, kendaraan yang melintas tidak dipungut biaya (gratis).

Rifelly menjelaskan, pihaknya tetap memikirkan keluhan masyarakat jika nantinya rencana tersebut jadi diterapkan. Sementara menurut Rifelly protes yang dilakukan oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan UI disebabkan adanya mism komunikasi.

(*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Kunci Mobil Tertinggal di Dalam, Damkar Depok Evakuasi Tanpa Pecahkan Kaca

30 September 2025 - 09:57 WIB

Evakuasi kunci mobil tertinggal di dalam oleh petugas Damkar Depok. Dok. Instagram Damkar Depok.
Trending di Depok