Harian Sederhana, Bandung – Dinilai prestasi tim kebanggaan terpuruk diliga 1 2019, ratusan Bobotoh ontrog kantor Persib Bandung di jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2019).
Saat ini tim berjulukan Maung Bandung ini berada di posisi ke-11 dengan perolehan 13 poin hasil dari tiga kali menang, lima kali imbang, dan lima kali kalah. Atas kondisi tersebut Bobotoh meminta pertanggungjawabannya manajemen Persib.
Setidaknya ada lima poin utama yang menjadi tuntutan Bobotoh dalam aksinya itu. Diharapkan menjadi bahan evaluasi sebelum memulai putaran kedua nanti.
Poin pertama, bobotoh mempertanyakan soal pembentukan serta perekrutan pemain Persib Bandung. Jika memang manajemen yang melakukan pembentukan tim, bobotoh meminta manajemen segera meminta maaf dan melakukan perbaikan.
Kedua, menjelang putaran pertama musim kompetisi 2019 berakhir, bobotoh meminta manajemen tidak melakukan intervensi terhadap pelatih dalam menentukan perekrutan pemain.
Ketiga, Persib seringkali mendapatkan faktor non teknis saat menjalani pertandingan. Mulai dari wasit yang merugikan tim, hingga perlakuan kurang baik tim tuan rumah saat Persib melakukan laga tandang.
Keempat, tengah terpuruknya prestasi Persib Bandung secara langsung mempengaruhi mental para pemain. Bobotoh mengharapkan agar pelatih Robert Rene Alberts segera membangkitkan mental tim dan memotivasi pemain.
Sedangkan poin kelima, polemik pemberlakuan tiket online dirasakan bobotoh cukup mempengaruhi laga kandang Persib. Sehingga stadion selalu sepi lantaran pemberlakuan tiket online dilakukan secara mendadak.
Perwakilan Bobotoh, Agus Rahmat berharap manajemen memperbaiki keterpurukan yang selama ini dialami Persib. Menurutnya tidak pantas Persib berada di posisi ke-11. Apalagi memiliki perbedaan 15 poin dengan Tira Persikabo yang merupakan pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019.
“Jangan sampai bobotoh turun lagi ke jalan. Sekarang mudah-mudahan dengan adanya aksi ini manajemen mendengar, melihat, memperbaiki apa yang diinginkan bobotoh, terutama prestasi Persib,” kata Agus.
Selain itu kata Agus, manajemen juga bergerak cepat dalam memanfaatkan bursa transfer dan memberikan keleluasaan kepada pelatih untuk memilih pemain yang diinginkan.
“Pemain yang sekiranya nggak pakai hati buang saja, jangan dipertahankan, buat apa dipertahankan juga buat memperkeruh suasana. Kondisi Persib itu tidak kondusif pemainnya, komunikasi antar lini sudah tidak jelas,” tuturnya.
Namun sayangnya, keinginan Bobotoh untuk menemui manajemen tak tersampaikan. Lantaran yang aksi yang dilakukan tepat hari libur. Bobotoh hanya diterima Budi Bram Bram Rachman yang selama ini menjabat sebagai General Coordinator Panpel Persib.
“Kebetulan hari ini sedang libur. Tapi yang kalau mereka ingin menemui manajemen, manajemen itu luas. Saya juga bagian dari manajemen. Dan pastinya saya terima aspirasi ini,” ungkap Bram.
Bram memastikan akan menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan para pendukung fanatik Persib Bandung ini. Apalagi, aksi ini sudah viral.
“Ini pasti jadi bahan kita, kita juga melek (buka mata) media, teknologi, di medsos juga ramai, jadi petisinya lewat saya ya saya sampaikan,” katanya.
Bram mengatakan bahwa selama ini manajemen PT PBB juga sedang berupaya untuk membawa Persib dari keterpurukan.
“Aspirasi ini kita sampaikan, apalagi ada catatan catatan juga. Saya bikin laporan pada manajemen. Yang pasti manajemen juga tidak ingin Persib kalah terus. Tidak ada yang mau,” pungkasnya. (*)
