Harian Sederhana, Leuwiliang – Krisis air bersih masih melanda, hampir tiap wilayah Bogor dan sekitarnya pada musim kemarau yang diperkirakan masih berlangsung dua bulan kedepan. Masyarakat pun sudah kelimbungan untuk mendapatkan pasokan air dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Kondisi itu pun sudah sepatutnya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk menanggulangi krisis air dimusim kemarau mendatang. Sehingga warga tak perlu lagi berbondong-bindong hingga rela mengantri demi mendapat air bersih. Bahkan mereka juga ada berjalan hingga kiloan meter guna mencari sumber air bersih.
Seperti yang terjadi di sejumlah desa terdampak kekeringan, termasuk warga Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, yang sumringah saat menerima bantuan distribusi sebanyak 12 ribu liter air bersih di Kampung Sukamulya dan Kampung Kandang Sapi Rw 01, Desa Leuwimekar.
“”Kalau mata air di sawah kering, warga terpaksa beli air curah Rp 400 ribu,” ujar Ima seorang warga Sukamulya, Selasa kemarin ditengah antri untuk mendapatkan bantuan air bersih.
Ibu dengan satu anak itu menambahkan, kelangkaan air bersih dikampungnya itu sudah berlangsung tiga bulan kebelakang. Warga pun, jelasnya, harus berjalan kaki dua kilo meter saat mengambil air dikawasan pesawahan.
“Tentunya bantuan air bersih dari desa dan Karang Taruna ini sangat membantu. Jadi kami tidak usah ngambil air sawah yang bercampur lumpur,”terangnya seraya tersenyum senang.
Dian Pribadi, warga lainya pun berterima kasih atas bantuan air bersih tersebut. Bapak dengan dua anak itu pun berharap kepada Pemkab Bogor agar membuat sumur bor didaerah rawan krisis air dimusim kemarau. Ia berpendapat dengan adanya sumur bor, warga tidak akan kebingungan saat terjadi kekeringan.
“Saya berharap Bupati Bogor Ade Yasin membuatkan sumur bos di wilayah kami. Ketika musim kemarau, warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih,”harap pria yang juga aktivis sosial.
Sementara itu, tokoh masyrakat Desa Leuwimekar, Emay Sumarno menambahkan, saat musim kemarau, wilayah di Desa Leuwimekar langganan kekeringan. Untuk mengatasi kekeringan, Pemdes bersama Karang Taruna, setiap satu minggu sekali menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan.
“Ada delapan kampung yang mengalami kekeringan di musim kemarau dan setiap satu minggu sekali di bantu air bersih oleh Pemdes,” tukasnya. (*)









