Harian Sederhana, Margonda – Sekitar 1,2 juta kendaran melintas setiap harinya di Kota Depok sehingga menyebabkan ruas jalan mengalami kemacetan.
“Data yang kami dapat dari Samsat di Cinere, Sukmajaya saat ini jumlah kendaraan di Depok mencapai jutaan unit,” kata Walikota Depok Mohamma dIdris saat meresmikan bus Margonda Commuter di Terminal pada Sabtu (31/8).
Dengan jumlah itu pastinya jalan di Kota Depok akan mengalami kemacetan lalu lintas.
Sementara itu jumlah Penduduk Kota Depok saat ini mencapai sekitar 2,3 juta yang 80 persennya beraktivitas di Jakarta.
Sebagai mengatasi kemacetan lalu-lintas Pemkot Depok telah berupaya mengatasi salah satunya pembangunan jalanTol Cijago, Desari dan Cijago-Cijago.
Pemkot juga mempersiapkan bus Margonda Commuter setiap akhir pekan yang melintas di Jalan Margonda.
“Kami Pemkot berupaya mengatasi kemacetan salah satunya dioperasikannya bus Commuter Margonda,” ujarnya.
Di lokasi sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana menambahkan, Commuter Margonda sendiri adalah, transportasi baru berupa bus yang akan mengantar masyarakat dengan rute menyusuri pusat perbelanjaan disepanjang Jalan Raya Margonda.
Saat ini sudah ada lima unit yang siap beroperasi dari Kantor Wali Kota Depok setiap akhir pekan pada hari Sabtu dan Minggu.
Dadang mengatakan, nantinya bus ini akan melayani masyarakat yang ingin berkeliling di kawasan Margonda.
“Nantinya kendaraan masyarakat bisa diparkir di Balikota secara gratis, mereka bisa naik commuter keliling Margonda,” katanya.
Sekarang ada lima dulu, siapa pun bisa menikmati fasilitas Commuter Margonda cukup dengan membayar Rp 5 ribu.
“Tarifnya hanya Rp 5 ribu per orang, keliling Margonda, pusat-pusat perbelanjaan. Jam operasionalnya sejak pukul 08.00 WIB – 21.00 WIB. Nanti berhentinya disetiap halte,” jelasnya.
Ditambahkannya, masyarakat yang hendak menikmati fasilitas baru tersebut untuk memarkirkan kendaraannya di Kantor Wali Kota Depok, tanpa dipungut biaya parkir sepeserpun.
“Ini masih tahap sosialisasi sesuai yang disampaikan pak Wali Kota menggunakan lahan parkir di Balai Kota, tapi itu alternatif untuk mereka dan gratis,” tutupnya. (*)









