Harian Sederhana, Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya wisuda 960 peserta Sekolah Ibu (SI) Angkatan III gelombang pertama Tahun 2019, di Hall Indoor A GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal.
Mereka yang diwisuda berasal dari tiga Kecamatan di Kota Bogor, yakni Bogor Tengah, Bogor Barat dan Bogor Timur dan telah mengikuti pendidikan selama 3 bulan atau 24 kali pertemuan, di kantor kelurahan masing-masing.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menilai, SI ini luar biasa dan dirinya berjanji SI tidak akan berhenti sampai disini dan akan terus dilaksanakan. “SI adalah awal dalam upaya kita semua untuk menguatkan fungsi keluarga. Keluarga adalah segalanya yang menjadi surganya dunia, semua berawal dari keluarga dan berakhir di keluarga. Semoga kedepan semakin memberikan keberkahan bagi semua,” katanya yang didampingi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian, kemarin.
Bima juga menyebutkan, SI tidak hanya sekedar berorientasi pada laporan kegiatan untuk mengisi waktu para Ibu atau hanya berorientasi duniawi, namun juga berorientasi ukhrawi (akhirat). Sebab, tanpa disadari apa yang dilakukan dalam SI semata-mata membantu warga membentuk keluarga yang lebih baik dan lebih berkah.
“Hal itu Insya Allah akan dicatat sebagai amal ibadah, agar menjadi lebih baik kedepan SI senantiasa dievaluasi,” katanya.
Usai acara wisuda Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian menyampaikan penghargaan kepada para peserta yang sudah mengikuti Sekolah Ibu.
Ia berharap pelaksanaan wisuda ini mampu menggugah para peserta untuk terus mengamalkan ilmu yang sudah dimiliki yang didapat di SI. Rencananya, akhir September nanti pihaknya akan menggelar kegiatan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dengan para suami alumni SI.
“Saya hanya berpikir ini pertanggungjawabannya bukan hanya bagaimana pelaksanaan sekolah dan wisuda SI, tapi bagaimana kedepan ilmu yang diberikan kepada ibu-ibu bisa meningkatkan ketahanan keluarga, itulah mengapa saya terharu saat mendengar semua para wisudawati menyanyikan lagu mars SI,” akunya sambil berdo’a semoga pelaksanaan Sekolah Ibu memberikan berkah untuk semua.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Artiyana Yanar Anggraini dalam laporan menuturkan, SI diprakarsai Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian sejak 2017. Sebagai percontohan awalnya dilaksanakan di Kelurahan Babakan Pasar dan Katulampa.
Kemudian pada 2018 dilaksanakan di seluruh kelurahan di Kota Bogor hingga pada 2019 pembiayaan diserahkan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor.
Menurut Anna, sapaan akrabnya, SI lahir karena adanya pemikiran bahwa ada beberapa permasalahan konflik sosial, diantaranya tingkat perceraian yang tinggi, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), tawuran, pernikahan dini dan faktor sosial lainnya.
“SI hadir dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan untuk melaksanakan peran dan fungsinya, baik sebagai seorang ibu maupun istri,” ujarnya.
Keberadaan SI kata dia, diharapkan menjadi potensi proyek percepatan dalam mewujudkan Kota Bogor yang ramah keluarga sesuai Visi dan Misi Kota Bogor 2019-2024.
Sekadar informasi, program SI pada 2019 mendapat penghargaan dari Kemenpan-RB sebagai salah satu dari TOP 99 Inovasi kategori pelayanan publik. Secara keseluruhan peserta SI berjumlah 2010 orang dengan jumlah tutor atau pengajar berjumlah 134 pengajar dari berbagai latar profesi. Gelombang pertama ada 960 peserta SI yang di wisuda dan Gelombang Kedua 1.050 peserta SI yang di wisuda. (*)
