Harian Sederhana, Depok – Keberadaan lembaga pendidikan memiliki arti tersendiri bagi masyarakat, karena dengan berdirinya lembaga tersebut, warga yang bermukim di sekitar sekolah bisa mengikuti pendidikan. Terlebih biayanya terjangkau bagi wali murid.
Adalah SMP Islamiyah Serua yang berdiri sejak tahun 1985 di Desa Serua, Kecamatan Sawangan (masuk dalam Kabupaten Bogor, red) awal berdiri hanya terdaftar 32 siswa yang bermukim di wilayah sekitar, namun sekarang ini jumlah siswa 362 siswa.
Sekolah yang berdiri 34 tahun silam yang didirikan almarhum H. Naalih, mantan kepada desa dan AS Tatang sebagai sekretaris yayasan merangkap guru pada awalnya menumpang di kantor Desa Serua di Jalan Raya Serua.
Bangunan sekolah yang hanya berukuran 4 x 6 m2 digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar. Enam bulan belajar dan mengajar, sekolah tersebut berhasil dipindahkan ke lokasi yang lebih ideal, tidak jauh dari kantor desa tersebut.
Pembangunan sekolah tersebut dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar, dari pembelian bata hingga penggunaan genteng bekas. Namun karena pihak yayasan bertekad mendirikan sekolah terjangkau bagi masyarakat akhirnya bangunan sekolah dua lokal berdiri di RT 08/ RW 01 hingga sekarang ini.
Singkatnya, sekolah yang didirikan Yayasan Wiyata Mandali Muslimin Indonesia (Yadami) semakin maju. Terlebih setelah Depok berubah status dari Kota Administratif (Kotif) menjadi kota pada 27 April 1999 yang memiliki otonomi mengatur keuangan daerah, infrastruktur tumbuh pesat, termasuk bantuan untuk sekolah swasta.
SMP Islamiyah Serua, meski tidak mendapat bantuan secara langsung dari Pemkot Depok, namun oleh Pemprov Jawa Barat pernah dibantu untuk pembangunan ruang kelas. Ditambah lagi pembangunan dari swadaya masyarakat.
Seiring dengan berjalannya waktu, sekolah yang berdiri 34 tahun silam ini, sekarang memiliki 17 ruang kelas. “Alhamdulillah SMP Islamiyah Serua ini sudah 34 tahun berdiri, Dari awalnya memiliki 2 ruang kelas sekarang ini 14 ruang kelas, dan tiga ruang kelas dalam tahap pembangunan,” ujar Hidayat selaku Kepala SMP setempat kepada Harian Sederhana pada Senin (23/09/2019).
Tidak hanya itu, prestasi pelajar pada ajang lomba dari Baris Berbaris, Pramuka, Pencak Silat, Drum Band, Futsal juga kerap meraih juara dari lomba antar sekolah, tingkat kota hingga nasional.
“Awal prestasi siswa di sekolah ini mendapat penghargaan Jambore Nasional tahun 1991. Salah satu siswa dari sekolah ini ikut dalam kegiatan tersebut mewakil Kabupaten Bogor,” ujarnya, didampingi AS Tatang, pengurus yayasan dan Tuti Alawiyah, pembina OSIS.
Prestasi yang diperoleh tidak hanya sampai disitu, pada 2019, September ini Ahmad Fadilah kelas E Putra meraih juara pertama. Kemudian Ilham, juara kedua dan Loly serta junaedi masing-masing mendapat perunggu. Prestasi itu diraih karena kesungguhan siswa dalam berlatih.
Prestasi yang diperoleh siswa, pihak sekolah juga memberikan reward berupa pembebasan SPP yang sebelumnya sudah diatur oleh sekolah tersebut. Hal ini untuk memotivasi siswa berlatih dan meraih prestasi. (*)
BAGIAN PERTAMA
