Harian Sederhana, Depok – Di tahun 2010, Yayasan Wiyata Muslimin Indonesia (Yadami) mengembangkan sekolah dengan membuka SMK yang diberi nama Islamiyah Serua.
Berdirinya sekolah kejuruan ini mendapat respon positif dari masyarakat, karena pada tahun pertama dibuka puluhan siswa mendaftarkan dirinya menjadi siswa di sekolah. Di antara siswa merupakan murid SMP Islamiyah Serua yang telah lulus dan masuk untuk melanjutkan ke SMK.
Dibukanya SMK tersebut menjadi perhatian masyarakat, karena di sekolah ini tidak hanya belajar pendidikan formal sesuai kurikulum, namun juga tersedia kegiatan ekstrakurikuler, dari mulai pencak silat, drum band, pramuka, baris berbaris. Perjalanan SMK Islamiyah Serua ini tidak juga tidak sedikit meraih prestasi di ajang lomba dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Hal ini dibuktikan puluhan piala berderet di pintu masuk sekolah tersebut yang ditutupi kaca. Prestasi 2019, di bulan September berhasil meraih emas, perunggu, dan perak di kelas E Putra yang diselenggarakan di Gor Cilodong.
Seiring berjalannnya waktu siswa SMK ini semakin bertambah. Bahkan, sekarang ini tercatat sebanyak 308 siswa SMK dengan jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran serta Bisnis Daring dan Pemasaran.
Kegiatan belajar dan mengajar para taruna ini (istilah siswa, red) belajar pada siang hari hingga menjelang malam masih dalam satu areal. “Jadi, pagi hingga siang hari untuk SMP Islamiyah Serua, kemudian pada siang hingga menjelang malam sekitar pukul 17.30 digunakan untuk SMK,” ujar AS Tatang, pengurus yayasan setempat pada Senin, 23 September 2019.
Meski gedung SMK Islamiyah Serua masih menyatu dengan SMP Islamiyah Serua, namun secara bertahap pembangunan ruang kelas dilakukan pihak sekolah agar para siswa bisa belajar dengan nyaman.
Sekarang ini jumlah ruang kelas yang ada sebanyak 14 kelas, ditambah menjadi tiga ruang kelas yang saat ini dalam proses pembangunan. Pembangunan dilakukan secara vertikal, karena terbatasnya lahan.
Ketiga ruang kelas itu dibangun menggunakan dana swadaya, karena belum mendapat bantuan dari pemerintah. Pelaksanaan pembangunan dilakukan pihak komite sekolah. Keberadaan sekolah ini mampi bersaing dengan sekolah sederajat lainnya di wilayah Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari karena setiap tahun ajaran baru ratusan siswa mendaftar, meskipun di antaranya tidak mengembalikan formulir karena sekolah di tempat lain.
Berkembangnya sekolah ini menjadikan acuan pihak Dinas Pendidikan Kota Depok untuk SMP Islamiyah Serua dengan membuat buku sejarah dari awal berdiri hingga sekarang ini.
“Kalo dulu pada awal berdiri 1985, disaat pengawas pendidikan berkunjung ke sekolah ini, mereka harus bersusah payah, karena di Desa Serua ini jalannya masih tanah. Bahkan, ada pengawas yang bawa pisau, bukan untuk menakuti orang, tapi khusus membersihkan sepatu karena banyak menempel tanah,” kenang AS Tatang. (*)
BAGIAN 2 (HABIS)









