Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 19:24 WIB

Bogor

Lokmin: 50 Persen Warga Leuwiliang Perokok

badge-check


					Puskesmas Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin) dengan mengundang Muspika setempat. Perbesar

Puskesmas Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin) dengan mengundang Muspika setempat.

Harian Sederhana, Bogor – Untuk mengingatkan masyarakat Leuwiliang agar berpola hidup sehat tanpa merokok. Puskesmas Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan Lokakarya Mini (Lokmin) dengan mengundang Muspika setempat, Kepala Desa di Leuwiliang, dan Petugas TKSK Kecamatan Leuwiliang serta Karangtaruna.

Dalam kegiatan itu, beberapa masalah kesehatan ditengah masyarakat menjadi topik yang disoroti, meliputi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), TBC, Paru- Paru.

Seperti dikatakan Kepala Puskesmas Leuwiliang, dr Dian dengan mengatakan bahwa, Lokmin itu mengangkat isu permasalahan kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Leuwiliang untuk diselesaikan secara bersama- sama.

Menurutnya, permasalah pertama di Leuwiliang sendiri masih banyak perokok. Diketahui hampir 50 persen warga kecamatan Leuwiliang baik dari tingkat remaja hingga dewasa itu perokok berat. Sehingga ini sebuah situasi yang darurat.

“Diketahui di wilayah Leuwiliang masih banyak orang yang tidak sehat karena satu keluarga itu hampir semuanya meroko jadi dalam Lokmin ini bagaimana mengkampanyekan agar warga masyarakat untuk tidak merokok,”kata Dian kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Permasalah kesehatan yang kedua sambung Dian, soal Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ yang masih banyak di Leuwiliang. Tentu ini juga harus menjadi penyelesaian bersama dan dibahas dalam Lokmin ini.

“Di Leuwiliang ini masih banyak ODGJ jadi peran kepala desa tentu harus turut aktif dalam menanggulangi permasalahan ini jika memang ada tinggal segera ditangani jangan sampai dibiarkan,”tegasnya.

Lanjut permasalahan yang ketiga Soal TB Paru hal ini juga masih banyak warga masyarakat di Leuiwiliang yang ter suspek TB paru. Karena saat ini masih minimnya peran serta Kader dan kepala desa untuk mendata warga yang tersupek TB Paru itu. Mereka masih dihantui akan kekhawatiran jika menangani penyakit ini bisa tertular.

“Tentu ini harus diantisipasi dan peran kader, masyarakat ketua RT RW dan kepala desa harus aktif untuk dilakukan pendataan terhadap warga yang Ter suspek TB paru, dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan (Puskesmas)”pungkasnya.

Dian berharap, dengan Lokim ini semua masyarakat dan Muspika serta kepala desa ikut terlibat untukenju Leuwiliang sehat sesuai dengan Program Bupati Bogor Paca Karsa salah satunya yakni Bogor sehat. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor