Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 21:49 WIB

Bekasi

Orang Tua Murid SMKN 2 Mengeluh Dengan Pungutan Biaya Jutaan Rupiah

badge-check


					Orang Tua Murid SMKN 2 Mengeluh Dengan Pungutan Biaya Jutaan Rupiah Perbesar

Harian Sederhana, Bekasi –  Beberapa orang tua wali murid SMK 2 Negeri Cikarang Barat keluhkan pungutan biaya pembangunan sekolah sebesar Rp 1.700.000 yang dijanjikan bisa dicicil sebelum Desember, namun pihak sekolah malah menagih uang tersebut kepada orang tua murid.

Informasi dan pengakuan yang didapat dari beberapa orang tua murid yang tak mau disebutkan namanya, menyayangkan sikap SMK N 2 Cikarang Barat yang tidak konsisten dimana berjanji akan membantu orang tua murid dalam melunasi uang pembangunannya secara diangsur.

“Jika anak kami belum membayar uang bangunan maka tidak dapat kartu untuk ikut ujian tengah semester ( UTS) padahal perjanjiannya sampai Desember kami bisa menyicil tetapi belum waktunya sudah di tagih,” ungkap salah satu orangtua murid,kemarin.

Apalagi orangtua sudah dibebankan dengan mahalnya uang iuran sekolah yang tiap bulannya sebesar Rp. 350.000. Tentunya uang pembangunan yang sebesar Rp 1,7 juta harus dibayar sekaligus sangat membebani orangtua murid yang berpenghasilan pas – pasan, beber orangtua murid tersebut prihatin.

Saat dikonfirmasi ke pihak SMK N 2 Cikarang Barat terkait keluhan dan pengakuan beberapa orangtua murid tersebut, salah satu guru bernama Uis menjelaskan jika pihak sekolah menyangkal adanya informasi yang dikeluhkan orangtua murid tersebut.

Bahkan kata Uis pihak sekolah tidak menahan para siswanya untuk tak mendapatkan kartu UTS dan semua siswa bahkan sudah menerima buku raport, meski belum melunasi uang pembangunan.

“Kami sudah bagikan buku raport dan tidak ada yang tidak ikut UTS, semua ikut ujian dan mendapatkan kartunya,” jelas Uis.

Sedangkan mengenai besaran uang pembangunan, menurut Uis memang diakui jika pihak sekolah meminta bantuan ke orangtua murid sebesar Rp 17 juta dan diangsur enam bulan sampai Desember akhir, ucapnya.

Pihak SMK N 2 Cikarang Barat mengakui jika berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tidak diharuskan meminta sumbangan apapun kepada orangtua murid.

Namun Uis terpaksa dilakukan lantaran jumlah siswa di SMK N 2 Cikarang Barat sangat besar mencapai 1.700 siswa. Tentunya kata Uis, Sekolah membutuhkan ruang kejuruan yang lebih banyak untuk bisa menampung semua siswanya.

“Sekolah kita SMK tentunya butuh ruangan kejuruan yang lebih banyak daripada sekolah lain dan tidak mungkin siswa sebanyak seribu tujuh ratus ribu, ruang Labaratoriumnya cuma satu jurusan” ungkapnya.

Tentunya lanjut Uis, sekolah membutuhkan ruang laboratorium yang ideal yakni satu jurusan membutuhkan tiga ruangan. “Kalau kita ada enam jurusan kita butuh delapan belas Lab pendukung KBN karna ruangan kita terbatas jadi kita butuh ruangan Lab untuk di prioritas. Jadi jumlah kelas kita mengurangi kuota PPDB,” terangnya.

Soal pembayaran uamg pembangunan pihak sekolah tidak terlalu memberatkan orang tua murid, ada kebijakan jika orangtua tidak mampu maka uang pembanguannya dikurangi dan bebas untuk anak yatim, kata Uis.

Uang pembangunannya nanti akan digunakan pihak sekolah mrmbangun ruangan kelas dengan cara ditingkat karena keterbatasan luas lahan.
“Berarti kita akan menambah ruangan dengan “ngedak” ke atas nah biayanya itu di luar anggaran Mendikbud. Dan itu sudah dijelaskan orang tua wali murid dan komite dan kita beberkan di rapat dan kita beberkan program kita dari A sampai Z,” kata Uis beralasan. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi