Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 16:02 WIB

Bogor

2 Rumah Rusak, Dewan Minta Pengerjaan Proyek Mall Boxies Harus Dihentikan

badge-check


					Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor melakukan sidak kelokasi proyek Mall Boxies 123 TajurMall Boxies 123 Tajur. Perbesar

Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor melakukan sidak kelokasi proyek Mall Boxies 123 TajurMall Boxies 123 Tajur.

Harian Sederhana, Bogor – Ambruknya beton pondasi milik Mall Boxies 123 Tajur yang menimpa sejumlah rumah warga di Kampung Sukajaya, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Selatan menjadi perhatian serius, bahkan DPRD minta diinvestigasi dan pembangunan dihentikan hingga semua persoalan selesai.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang didampingi Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin dan Eka Wardhana serta Camat Bogor Timur Abdul Wahid dan Lurah Tajur saat melakukan sidak kelokasi proyek pusat perbelanjaan tersebut, Senin (14/19).

Baca juga: (Lantai Mal Boxies 123 Ambruk)

Saat melakukan sidak, pimpinan DPRD langsung melihat reruntuhan bangunan dan berdialog dengan warga pemilik rumah yang tertimpa reruntuhan. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, sebanyak 63 warga dari 17 Kepala Keluarga (KK) saat ini sudah direlokasi ke tempat lebih aman.

“Kami menyayangkan ketika ada sebuah proses pembangunan yang berdampak yang cukup serius dan besar terhadap warga, bahkan hingga berpotensi menimbulkan korban jiwa. Seharusnya pemilik bangunan melakukan antisipasi sejak awal,” kata Atang.

Baca juga: (Gara-gara Proyek Mall, Dua Rumah Rusak)

Dia menjelaskan, peristiwa tersebut harus ditelusuri lebih dalam dan di evaluasi. Untuk itu, DPRD akan segera menurunkan tim investigasi dan evaluasi terkait kejadian ini.

“Peristiwa ini tidak cukup hanya ganti rugi saja, tetapi harus ditelusuri secara detail dan mendalam. Kami minta seluruh aktifitas pembangunan Mall Boxies Tajur ini untuk dihentikan,” tegasnya.

Masih kata dia, pihaknya akan segera melayangkan rekomendasi kepada Pemkot Bogor untuk menghentikan sementara kegiatan pembangunan. “Ya, selama proses penanganan terhadap korban dan warga terdampak belum selesai maka pembangunan tidak diboleh berlanjut,” tambahnya.

Diakuinya, dalam setiap pembangunan pasti ada perencanaan, evaluasi dan pengawasan. Namun yang terjadi saat ini, fungsi pengawasan tidak ada sehingga terjadi peristiwa ambruknya pondasi ini.

Masih kata Politisi PKS ini, memang ada faktor cuara karena saat kejadian hujan, tetapi apabila pembangunan ini sudah diantisipasi dampaknya, tentu akan meminimalisir terjadinya peristiwa seperti ini.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin, menurutnya Pemkot Bogor harus jeli melakukan pengawasan terhadap aktifitas pembangunan, baik pembangunan pemerintahan maupun swasta.

Karena lanjut Politisi Gerindra itu, ada dampak dampak ditimbulkan dari pembangunan milik swasta ini. Tentu pengawasan yang dilakukan harus selektif dan ketat, apalagi secara kasat mata, pembangunan beton pembatasan milik Mall itu berada sangat dekat dengan pemukiman warga.

Saat ini, kata jenal, memang ada perubahan hilangnya HO disisi lain terjadi juga dampak lingkungan, padahal HO sangat fatal dan strategis yang seharusnya tetap ada. Jadi proyek pembangunan harus ada antisipasinya agar tidak terjadi peristiwa seperti ini.

“Kita akan mendisposisi ke komisi terkait untuk melakukan investigasi dan kajian. Kami juga mengapresiasi Camat dan Lurah yang sudah mendampingi warga dan mengawak terus proses untuk warga,” bebernya.

Sementara Camat Bogor Timur, Abdul Wahid mengatakan saat ini semua warga terdampak sudah direlokasi dan pihak pengembang menyetujui relokasi hingga selesainya perbaikan longsor. Selain 2 rumah yang rusak berat, ada juga rumah terdampak sebanyak 16 rumah.

“Semua kerugian harus ditanggung pihak pengembang dan warga sudah meninggalkan lokasi. Memang ada juga warga yang belum direlokasi, saya meminta kepada pihak pengembang untuk merelokasi semua warga terdampak,” tutupnya.

Sementara pihak Mall Boxies Tajur, Willy Wijaya menuturkan bahwa ambruknya beton pembatas dikarenakan faktor cuaca. Saat kejadian sedang hujan lebat sehingga terjadi longsor.

Willy menegaskan bahwa urusan peristiwa ambruknya beton pembatas itu merupakan tanggung jawab pihak kontraktor pelaksana. Sebab ranahnya masih ada di pihak kontraktor, belum diserahkan kepada kami.

“Saya masih melakukan inventalisir dan siapa yang bertanggung jawab, karena ranahnya masih ada di pihak kontraktor pelaksana pembangunan,” tukasnya.

Namun demikian, Willy mengaku bahwa seluruh kerusakan yang dialami warga akan segera diperbaiki. “Pasti semuanya diperbaiki, bahkan warga akan di kontrakan dulu untuk sementara, selama proses perbaikan dilakukan,” pungkasnya.  (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional