Menu

Mode Gelap
Sabtu, 6 Desember 2025 | 01:13 WIB

Opini Bisnis

Memberikan Amanah

badge-check


					Memberikan Amanah Perbesar

Harian Sederhana – Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya : “Bagaimana maksud amanat disia-siakan?” Nabi menjawab ; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. BUKHARI – 6015)

Saat ini ramai sekali masyarakat Indonesia membicarakan tentang para menteri yang telah diangkat oleh Presiden Terpilih 2019. Hampir beberapa menteri menjadi buah bibir semua kalangan.

Dalam Islam hal terkait kepemimpinan sudah lama diingatkan seperti hadis diatas. Ada tiga sisi dalam jabatan yaitu, satu masalah amanah, kedua masalah ujian dan ketiga masalah profesional atau sering disebut right man at the right place.

Amanah adalah sifat dasar pemimpin karena jabatannya akan ditanyakan Allah SWT di akhirat kelak. Setiap pelantikan pejabat pasti didalamnya ada teks “selain disaksikan oleh kami yang hadir disini tapi juga disaksikan Allah SWT”.

“Sesunguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya,” (QS al-Qashas (28) : 26)

Yang maksud amanah (dapat dipercaya) adalah tidak berkhianat dan tidak menyimpang dengan motif karena takut kepada Allah. Menjaga sifat amanah yang bisa hilang karena tuntutan pekerjaannya.

Jabatan dan kedudukan sesungguhnya hanyalah ujian semata yang Allah berikan kepada kita. Apakah dengan jabatan dan kedudukan yang di amanahkan kepada kita dapat membuat kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang, ataukah malah sebaliknya.

Dengan jabatan dan kedudukan yang kita peroleh dapat mengubah kita menjadi manusia yang sombong dan suka semena-mena terhadap mereka yang lebih rendah. Atau seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk. Tunduk patuh dan taat kepada Sang Pencipta dan Sang Pemberi Amanah. Serta sesama manusia bisa menyanyangi yang kecil.

Hal yang ketiga ini banyak sedang diperbincangkan publik tentang menteri menteri baru Kabinet Jokowi Jilid 2. Seperti ayat diatas menyerahkan segala urusan pada ahlinya akan membuat kita tenang. Apalagi untuk sesuatu yang paling berharga dalam hidup kita. Contoh sederhana seperti memperbaiki kendaraan serahkan kepada bengkel, anak sakit dibawa ke dokter.

“Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum muslimin.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).

Jadi kompetensi menjadi perhatian khusus dalam Islam. Intinya, berdasarkan hadits di atas serahkan urusan pada ahlinya, berdasarkan kompetensi, keilmuannya, bukan atas dasar kolusi, nepotisme, balas jasa, atau bagi-bagi jatah jabatan.

Harap-harap cemas masyarakat Indonesia untuk lima tahun kedepan atas pelatikan menteri-menteri kemarin semoga bisa lebih baik dari lima tahun lalu. Teriring doa kita semua semoga Indonesia aman, rakyat sejahtera lahir dan batin. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Sal Dan Silpa: Perdebatan Imaginatif Sri Mulyani Dan Purbaya

25 September 2025 - 17:12 WIB

Pentingnya Sabar

4 Juni 2020 - 08:20 WIB

New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik

2 Juni 2020 - 17:00 WIB

Pancasila dan Pandemi

2 Juni 2020 - 14:55 WIB

Idul Fitri yang Berbeda

2 Juni 2020 - 07:11 WIB

Trending di Opini Bisnis