Harian Sederhana, Bogor – Kondusifnya situasi kehidupan berbangsa dan bernegara di Papua, akhirnya Perhimpunan Pers Mahasiswa Nusa Pers memenuhi janjinya menggelar diskusi publik guna mereduksi provokasi yang mengancam harmonisasi berbangsa dan bernegara.
Acara diskusi yang diselenggarakan di Jalan Ir. H. Juanda, Tangerang Selatan, Jumat (25/10) pekan lalu tersebut membahas tema tentang Pemberdayaan Peran Media Massa Guna Mereduksi Provokasi yang Mengancam Harmonisasi Berbangsa dan Bernegara.
Diskusi publik yang dihadiri pemateri berpengalaman di media, diantaranya Dhika Kurniawan (GM Digital Marketing Kumparan) dan Dwi Haryanto (PWI Kota Tangerang Selatan), berlangsung lancar.
Dhika Kurniawan saat di temui di Leuwiliang mengatakan, saat ini diharapkan seluruh masyarakat jangan pernah selalu mudah dan cepat percaya saat menerima informasi.
“Bahkan juga jangan gampang terpancing oleh berita-berita atau informasi yang sumbernya tidak jelas, sebab bila terpancing, mereka para pelaku Hoax akan berhasil membuat masyarakat sebagai target dan sasarannya”, kata Dhika Kurniawan pembicara dan pemateri pada Diskusi Publik Mereduksi Provokasi yang Mengancam Harmonisasi Berbangsa dan Bernegara kepada Wartawan.
Sementara Dwi Haryanto pemateri diskusi lainnya menilai, terkait kasus di Wamena mungkin ada oknum politisi yang bermain dengan tujuan mendapatkan posisi tertentu. Nah untuk itu lembaga pers sangat penting dalam mereduksi hoax ini, dan menjadikan UU Pers sebagai landasan paling utama.
“Produk jurnalistik dan produk hoax itu jelas berbeda. Kita bisa melihat siapa yang menulis beritanya, medianya apa dan sumbernya siapa.” bebernya.
Adi Prayitno, Dosen FISIP UIN Jakarta melalui keterangan tertulisnya, menyikapi pihak yang berupaya merusak bangsa melalui provokasi dengan hoax. (*)









