Harian Sederhana, Bogor – Tak lama lagi proyek double track Bogor – Sukabumi yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN) akan mulai digarap, untuk itu Direktorat Perkeretaapian bersama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mulai melakukan pengukuran pipa yang akan terdampak proyek tersebut.
Seperti diketahui, sekitar 1,7 kilometer pipa induk PDAM di lokasi pipa induk utama yang berasa di kawasan Kampung Ciomas, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan bakal tergerus proyek rel ganda milik PT.KAI itu.
Untuk pengukuran dilakukan dari mulai Stasiun Ciomas hingga lokasi pemakaman Gunung Gadung. Dilokasi itu terbentang dua pipa induk sepanjang 2.3 kilometer.
Manager perencanaan PDAM Ardani Yusuf didampingi Manager transmisi dan distribusi Dani Rakhmawan menuturkan, pengukuran yang dilakukan merupakan yang kelima kali dan lanjutan pertemuan sebelumnya.
Karena kata dia, berdasarkan hasil DED dengan design yang sudah ada, pengukuran ini untuk mengetahui, apakah jalur pipa induk PDAM akan terkena dampak proyek rel ganda.
“Kalau dari gambar pihak mereka, ada perbedaan sehingga mengakibatkan posisi pipa induk PDAM itu terkena dampak proyek. Tapi untuk memastikannya, hari ini dilakukan pengukuran bersama,” ucap Ardani, Kamis (31/10).
Pengukuran dilakukan sedetail mungkin untuk mengatahui posisi pipa induk, apakah nanti akan digeser pipa nya kalau terkena dampak atau akan diganti maupun existing rel kereta api yang sekarang di crossing.
Dia menambahkan, apabila terjadi pergeseran hingga sampai pergantian, otomatis akan berdampak kepada 80 pelanggan PDAM atau sekitar 121 ribu pelanggan akan terdampam suplai air.
“Makanya sekarang ini kita akan pastikan gambarannya kalau dari sini kurang lebih 2,3 km panjang pipa yang kena, tadi disampaikan bahwa dauble track itu dibutuhkan dari centerline essesing itu kurang lebih 12 meter di sebelah kanan. Apabila posisi itu terkena kurang dari 12 meter apakah pipa kita di alihkan atau mereka yang crossing,” jelasnya.
Posisi pipa induk di stasiun Ciomas ini berada di 16,5 meter dari existing rel saat ini, sehingga apabila hanya 12 meter, posisi pipa masih aman.
Tetapi lanjutnya, di jalur sepanjang 2.3 kilometer itu, tidak semuanya pipa lurus, ada juga yang barangkali berbelok dan masuk kedalam 12 meter terdampak.
“Dengan pengukuran inilah, nanti akan diketahui, ada berapa titik untuk pipa yang terkena san masuk 12 meter itu,” tandasnya.
“Kemudian upaya langkahnya nanti, apakah mereka crossing atau bagaimana. Kita akan ketahui apabila selesai pengukuran nanti,” pungkas dia menambahkan. (*)









