Harian Sederhana, Bogor – Untuk menindak lanjuti ambruknya dinding sopi-sopi yang menimpa plafon Ruang Paripurna Grdung DPRD Kota Bogor, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yus Fitriadi meminta DPRD segera membentuk panitia khusus (pansus).
Menurutnya, pansus wajib dibentuk untuk menyelidiki agar dapat diketahui lebih detail akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.
“Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat agar ada kejelasan. Siapa yang bertanggung jawab terkait persoalan tersebut. Sebab, ambruknya dinding tersebut diduga ada sesuatu yang salah,” ujar Yus kemarin.
Yus mengatakan, ambruknya dinding sopi-sopi tersebut jelas merupakan masalah besar, karena bangunan tersebut dibangun menggunakan uang rakyat.
Dia juga mempertanyakan terkait proses audit progres pekerjaan pertahapnya. Karena meurut dia yang namanya audit itu bisa dimulai saat pekerjaan mencapai 10 persen hingga selesai.
“Itu bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan berjalan sesuai rencana. Kalau audit dilakukan, tidak mungkin ada kejadian seperti ini,” jelasnya.
Yus mengatakan, DPRD enggan membuat pansus dan eksekutif juga tidak berani melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang, maka hal tersebut harus dipertanyakan.
“Apakah ada konspirasi. Tapi yang pasti bila kedua hal tak dijalankan oleh pihak eksekutif dan legislatif, tentunya tidak akan pernah ada kepastian terkait kasus tersebut. Siapa yang dirugikan? Ya, rakyat,” tandasnya.
Sementara Ketua KNPI Kota Bogor Bagus Maulana Muhammad mengatakan, audit harus segera di audit, dan aparat juga melakukan investigasi. Sehingga jelas proses pembangunan gedung DPRD itu sudah sesuai tau ada temuan temuan maupun keganjilan, sehingga terjadi peristiwa tersebut.
“Aparat berwenang harus segera turun tangan dan menyelidiki perstiwa kejadian di gedung DPRD Kota Bogor,” tegas Bagus
Bukan hanya menyelidiki secara keseluruhan gedung DPRD yang baru di isi sekitar dua bulan itu, tetapi harus segera dilakukan pemeriksaan juga terhadap kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan sejumlah dinas instansi di Kota Bogor.
Bahkan ia mengancam akan mengerahkan ribuan pemuda melakukan aksi demo di kantor kantor aparat berwenang jika tidak segera melakukan penyelidikan terhadap gedung DPRD.
“Kami minta Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, untuk segera turun tangan menyikapi permasalahan itu. Usut tuntas dan bongkar peristiwa ambruknya penutup atap di gedung DPRD. Kami akan mengawal terus aparat berwenang untuk segera bergerak,” tegas Bagus.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya telah mengintruksikan Inspektorat untuk melakukan audit terhadap dokumen perencanaa hingga pelaksanaan proyek gedung wakil rakyat yang menelan biaya Rp72,7 miliar itu.
“Ya, saya minta Kepala Inspektorat segera mengambil langkah, untuk melakukan audit baik dokumen perencanaan maupun pada pelaksanaan pengerjaan gedung dewan, karena ini menyangkut keselamatan,” kata Politisi PAN itu. (*)









