Harian Sederhana, Bogor – Setelah dilakukan dalam beberapa bulan kajian konstruksi Masjid Agung oleh Pusat Penelitian Pengembangan Perumahan dan Pemukiman (Puslitbang Perumkim) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) telah rampung.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, bahwa hasil audit tersebut telah masuk meja Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Namun begitu, Pemkot Bogor belum dapat menyimpulkan terkait hasil kajian tersebut lantaran masih menunggu hasil kajian lain dari KemenPUPR melalui Komite Keselamatan Bangunan Gedung.
“Kajian konstruksi Masjid Agung yang belum rampung itu dikaji oleh dua institusi di bawah KemenPUPR, yakni Puslitbang Perumkim dan Komite Keselamatan Bangunan Gedung,” kata Dedie belum lama ini.
Untuk diketahui, proses kajian konstruksi dilakukan Puslitbang Perumkim dimulai pada Agustus 2019. Sedangkan Komite Keselamatan Bangunan Gedung pada Juli 2019. Kajian dilakukan untuk kelanjutan pembangunan Masjid Agung.
Dedie mengaku bahwa pihak Pemkot Bogor saat ini baru menerima hasil kajian dari Puslitbang Perumkim. “Kami belum bisa menyimpulkan, apakah pembangunan itu bisa diteruskan dengan konstruksi sekarang, apakah harus di re-desain atau diperkuat konstruksinya,” katanya.
Mantan pejabat KPK itu melanjutkan, kesimpulan juga baru diambil setelah Pemkot Bogor menerima hasil kajian dari Komite Keselamatan Bangunan Gedung.
“Jadi belum dapat disimpulkan, saat ini menunggu hasil final dari Komite Keselamatan Bangunan Gedung,” tandasnya.
Seperti diketahui, audit tersebut dilakukan Puslitbang Perumkim dan Komite Keselamatan Bangunan Gedung atas permintaan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Dengan demikian, pembangunan dihentikan hingga audit selesai, bahkan Pemkot menunda penganggaran pembangubam Masjid Agung pada Tahun Anggaran 2019 yang sebelumnya dialokasikan sebesar Rp10 miliar. (*)
