Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:01 WIB

Bogor

Kecanduan Game Online, Nekat Bunuh Sopir Taksi Demi Perbaiki Laptop

badge-check


					FP (25) warga Pamikul, Bantarjati pelaku pembunuhan driver taksi online Ahsanul Fauzi. Perbesar

FP (25) warga Pamikul, Bantarjati pelaku pembunuhan driver taksi online Ahsanul Fauzi.

Harian Sederhana, Bogor – Tak perlu waktu lama, untuk Jajaran Kasat Reskrum Polresta Bogor Kota berhasil menangkap FP (25) warga Pamikul, Bantarjati pelaku pembunuhan driver taksi online Ahsanul Fauzi.

Seperti diketahui, sebelumnya sopir taksi online ditemukan tewas dalam mobil di depan bank BRI Harjasari, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Bogor Timur beberapa hari lalu.

Polisi berhasil mengungkap pembunuhan yang terjadi 31 Oktober 2019 sekitar pukul 02.45 WIB dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan saksi-saksi kuat dugaan Pembunuhan.

“Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan mengarah ke terduga pelaku, dan kami berhasil mengamankan FP di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Hendri Fiuser, Senin (4/11)

Dari ketetangan tersangka, motif pelaku membunuh korban karena butuh uang untuk memperbaiki laptopnya yang kerap digunakan bermain game online.

“Pelaku akan mengambil uang korban dari dalam dompet korban,” jelasnya.

Dia menjelaskan awal krulonologisnya pembunuhan itu, saat pelaku akan membayar ongkos dengan pecahan Rp100 ribu yang diambil dari ATM BRI, dan pelaku ingin mengambil uang korban sehingga nekat menusuk leher korban.

“Pelaku menusukan cutter ke leher kiri korban, tapi tidak jadi mengambil dompet korban. Karena dompet korban jatuh kedepan dan korban berteriak serta membunyikan klakson,” tuturnya.

Hendri menuturkan, pelaku dengan korban tidak saling mengenal. Pelaku sudah mempersiapkan pembunuhan dengan membeli cutter dahulu sebelum memesan grab.

Karena teriakan dan bunyi klakson mengundang perhatian masyarakat serta security. Pelaku panik dan melarikan diri dari pintu belakang sebelah kiri dengan naik ojek.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Niko N Adi Putra mengatakan, dari pengakuan pelaku dirinya membutuhkan uang tunai senilai Rp170 ribu untuk memperbaiki laptopnya.

Pelaku membeli cutter di Alfamart seharga Rp25 ribu dengan pecahan uang Rp50 ribu. Kemudian disimpan dikantong celana sebelah kiri bersama uang kembaliannya, setelah itu pelaku makan pecel lele seharga total Rp30 ribu.

“Karena HPnya mati, pelaku meminta tolong ke penjaga warung untuk memesankan grab, sebetulnya pelaku memaksakan mengambil uang Rp100 ribu ke ATM BRI agar bisa melihat uang yang dipegang korban. Karena pelaku membutuhkan uang Rp170 ribu secara cash,” bebernya.

Niko melanjutkan, saat pelaku membayarkan uang Rp100 ribu, korban mengeluarkan dompet dan terlihat uang didompet korban lebih dari Rp150 ribu. Dipikirkan pelaku uang itu lebih dari cukup untuk memperbaiki laptopnya.

Pelaku ingin memperbaiki laptopnya karena kecanduan game online sampai memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarganya selama dua tahun akibat game online.

“Ini sangat berbahaya sekali game online, karena setelah membunuh pelaku juga berusaha meminjam uang ke temannya Rp200 ribu untuk menservis laptopnya,” ujarnya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan Primer pasal 340 subsider 338 lebih subsider pasal 365 ayat 3. Ancaman seumur hidup. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor