Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 20:45 WIB

Bekasi

92 Preman Diamankan Polisi

badge-check


					92 Pemuda terjaring operasi penertiban premanisme juga mengungkap tindak pidana pemeran disertai kekerasan. Perbesar

92 Pemuda terjaring operasi penertiban premanisme juga mengungkap tindak pidana pemeran disertai kekerasan.

Harian Sederhana, Bekasi – Polres Metro Bekasi Kota bersama jajarannya menggelar operasi penertiban premanisme di Kota Bekasi. Sebanyak 92 orang berhasil diciduk polisi diberbagai lokasi dan dikumpulkan di Mapolrestro Bekasi Kota, Selasa (5/11).

Wakil Polrestro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana menggelar konferensi pers selain mengungkap 92 pemuda terjaring operasi penertiban premanisme juga mengungkap tindak pidana pemeran disertai kekerasan.

Pelaku bernama MH seorang preman diciduk aparat lantaran diduga melakukan pemerasan, pengancaman dengan menggunakan sebilah golok di Pertokoan Harapan Baru. “Meminta uang dengan cara pemaksaan dengan barang bukti golok sebagai media untuk mengancam,” kata AKBP Eka.

Preman ini melakukan pemeraadaa pukul 22.00 wib kemaren malam, korban sudah memberi uang sebesar 150 ribu tapi tidak mau terima. “Alasannya uangnya buat makan tapi dengan cara yang tidak benar. Pelaku melakukan pemerasan dalam kondisi mabuk,” terang Wakapolrestro Bekasi Kota.

Pelaku terancam pasal pemerasan dengan kekerasan dan UU darurat kepemilikan senjata tajam. Selain itu AKBP Eka Mulyana mengungkap 92 preman yang berhasil diciduk jajarannya di wikayah hukum Polrestro Bekasi Kota.

Jajang Maulana salah satu “pak ogah” yang ikut terjaring Polrestro Bekasi Kota mengaku dirinya terangkut ketika pihak kepolisian melakukan operasi penertiban preman.

Jajang mengaku diciduk aparat polisi di puteran depan RS Awal Bros, Bekasi Selatan pada siang hari. Jajang mengaku pasrah saat diangkut polisi ke dalam truk menuju Mapolrestro Bekasi Kota.

Sebagai juru atur lalu lintas Jajang mengaku tak punya keahlian yang bisa diandalkan untuk mencari nafkah. Sehari penghasilannya berkisar antara Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu. Tapi kata Jajang penghasilannya itu tidak semua digunakan untuk dirinya tapi disetorkan ke kordinator.

“Uang itu saya setorkan ke koordinatornya di Rw 21 yang ada di belakang RS Awal Bros sebesar Rp 15.000,” ungkap Jajang di Polrestro Bekasi Kota.

Jajang merupakan salah satu dari 92 pemuda yang terjaring Polrestro Bekasi dalam operasi premanisme di berbagai lokasi di titik parkir baik di fasilitas umum dan dijalan-jalan di Kota Bekasi.

Kasat Reskrim, Kompol Arman mengakui jika operasi premanisme ini sebagai langkah untuk menepis anggapan dan tudingan Kota Bekasi sebagai kota preman.

“Kami dengan tegas tidak akan mentolerir premanisme apapun bentuknya. Kami akan tindak perbuatan yang memeras, memaksa dengan kekerasan memungut uang pungli,” ucapnya.

Ketika disinggung sampai kapan operasi penertiban premanisme ini, Kompol Arman mengatakan akan terus berlanjut sampai tidak ada keresahan di masyarakat.

“Ini akan kita lakukan terus (operasi premanisme) dan bagi siapa saja yang merasa sebagai korban pemerasan dan kekerasan silahkan laporkan ke kami. Kami juga banyak menerima laporan dan keluhan dari warga baik melalui web resmi Polres maupun medsos,” tegasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi