Harian Sederhana, Bogor – Setelah diserahkan ke Pemerintah Pusat dan di Kelola Badan Pengelola Transportasi Janodetabek (BPTJ) kondisi Terminal Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur semakin tak jelas.
Selain pengelolaannya yang makis semrawut, rencana revitalisasi terminal hingga kini juga belum menemui titik terang. Padahal, rencana perbaikan terminal sudah digaungkan akan terealisasi pada akhir tahun ini.
Banyak warga mengeluhkan kondisi hingga pengelolaan terminal, seperti jadwal jam keberangkatan kini menjadi terasa lebih lama, dengan begitu banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi lain seperti travel.
Mira salah satu penumpang yang akan menaiki bus jurusan Bogor-Bandung mengaku saat ini agak kecewa dengan pelayanan di terminal lantaran waktu keberangkatan terasa lebih lama dari biasanya.
Mahasiswi yang berkuliah di Bandung dan biasa satu bulan sekali pulang ke Bogor itu mengakui jika kini bus bisa ‘ngetem’ 40 menit hingga satu jam.
“Padahal dulu itu ya 20-30 menit saja sudah jalan ya. Beberapa kali akhirnya saya pindah moda ke travel karena keberangkatan kok lebih lama, makan waktu,” kata Mira.
Hal itu dibenarkan pengelola Perusahaan Otobus (PO) Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Baranansiang, yang tidak bersedia menyebutkan namanya.
Dan menurut dia, harusnya pengelola (BPTJ, red) tegas, melaksanakan aturan wajib angkut, jadi semua armada kebagian.
Dikonfirmasi Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengaku baru mengetahui adanya keluhan dari warga dan pengusaha bus yang ada di terminal terkait pengelolaan yang berpengaruh terhadap jumlah penumpang.
Pria berkacamata ini baru mengetahui adanya waktu perjalanan yang wajib dilakukan armada bus. Dia berjanji akan mengevaluasi jajaran pengelola di Terminal Baranangsiang soa waktu wajib angkut ini.
Mengenai rencana pembangunan kata Bambang, memang belum ada kegiatan kongkret di lapangan. Tetapi perbaikan kecil sudah dilakukan. “Ya paling dilakukan pengaspalan oleh pengelola unit Terminal Baranangsiang. Karena pelayanan harus tetap berjalan dan harus diberikan kepada para calon penumpang,” ungkapnya.
Bambang juga menjelaskan bahw pihaknya masih berusaha meyakinkan investor awal, yang sudah menjalin kerjasama Build-Operate-Transfer (BOT) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sebelum serah terima aset, agar segera bisa memulai pembangunan.
“Besok (hari ini, red) saya mengundang pemegang saham perusahaan itu, untuk meyakinkan investor, yakni PT PGI, agar mulai pembangunan,” pungkas dia. (*)









