Harian Sederhana, Bekasi – Wacana penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, ditanggapi langsung oleh anggota Komisi 4 DPRD Kota Bekasi, Heri Poernomo.
Saat dikonfirmasi, Heri, mengungkapkan bagi sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran full day school, lebih baik pemberian PR kepada anak didiknya ditiadakan.
“Alangkah baiknya sekolah yang menerapkan full day school memang tidak perlu lagi memberikan PR, jadi cukup mengulang dan mengulas mata pelajaran di sekolah saja,” katanya.
Menurut dia, meskipun wacana penghapusan pemberian PR ini sudah digaungkan, jika diterapkan maka para peserta didik atau siswa cukup dikontrol oleh orang tua melalui buku penghubung orang tua dan siswa.
Dan yang perlu diingat adalah sekolah diharapkan bisa memberikan kebebasan bagi siswanya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
“Mereka bisa dikontrol melalui buku penghubung antara orang tua dan siswa dan yang perlu diingat adalah siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya,” katanya.
Selain itu, kata Heri, pemberian PR kepada siswa juga disesuaikan dengan tingkatan usia mereka, sehingga hal ini tidak membebani para siswa saat mengerjakannya.
“Bisa dibayangkan kalau semua mata pelajaran ada PR, kapan waktu anak untuk sosialisasi di lingkungannya, dan yang patut diingat PR yang diberikan haruslah sesuai dengan tingkatan usianya,” ujarnya.
Sambung dia, bagi sekolah yang saat ini belum menerapkan full day school, maka penghapusan PR tersebut dirasa belum perlu diterapkan.
“Tapi sekolah yang belum full day school, saya kira masih perlu adanya PR,” bebernya. (*)









