Harian Sederhana, Bogor – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bogor, H. Basuki berharap, para guru, khususnya di Kota Bogor agar bisa menjadi guru profesional yang membawa murid-murid berhasil dalam meraih impiannya.
Tapi, untuk mewujudkan hal tersebut, beban administrasi para guru harus dikurangi.
Karena, saat ini ada delapan beban administrasi yang harus dikerjakan guru, selain mengajar. Hal tersebut, tentunya membuat konsentrasi guru menjadi terpecah.
“Mudah-mudahan beban administrasi selama ini bisa dipangkas dan kurikulum 13 bisa disederhanakan, agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Kami menunggu gebrakan pak menteri (Mendikbud) yang baru,” imbuhnya, kepada Harian Sederhana, usai ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan, Jalan Dreded, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, kemarin.
H. Basuki juga menjelaskan, kegiatan ziarah kubur ini merupakan agenda rutin setiap merayakan HUT PGRI. Tujuannya, agar para guru semakin memahami perjuangan pahlawan. Mengingat, guru juga merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.
“Ini juga bisa menjadi contoh pendidikan karakter dan budi pekerti dari guru kepada murid-muridnya. Jadi, kami mendoakan para pahlawan karena tanpa perjuangan mereka dan izin Allah negara kita tidak bisa merdeka,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun akan terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan guru di Kota Bogor.
“Guru itu orang yang harus ditiru. Jadi, saya titip untuk juga mengajarkan sikap perilaku ke siswa agar ketika siswa lulus bisa menjadi manusia yang bermanfaat,” katanya. (*)









