Harian Sederhana, Bogor – Walikota Bogor, Bima Arya menyatakan, keluarga atau rumahtangga dan sekolah merupakan pilar penting. Sebab, bila kedua ini goyang, dua ini rapuh, dua ini tidak solid, dua ini tidak kompak, dua ini tidak peduli, selesailah anak-anak kita.
“Jadi, kesimpulannya kembali lagi ke akhlak, pendidikan dan karakter,” ujar Bima, saat menghadiri Khotmil Quran angkatan ke-6, di Sekolah Ibnu Hajar, Katulampa, Bogor Timur, Sabtu (30/11).
Bima mengatakan hal itu, karena selama enam tahun dirinya menjadi walikota, banyak pengalaman, suka duka, terutama hal-hal yang membuat hatinya galau. Bahkan, ia mengaku hampir setiap minggu, setiap bulan mendapatkan laporan tawuran di sana sini, KDRT, bermacam-macam narkoba sekarang.
“Kemudian ikhtiar kita apa dengan segala macam persoalan itu? Ya, kembali lagi ke akhlak, pendidikan dan karakter,” imbuh Bima.
Bima Arya juga mengaku sangat bangga melihat generasi penerus mulai menggairahkan kembali Khotmil Quran, khususnya di Sekolah Ibnu Hajar.
“Fenomena sekarang itu luar biasa. Khotmil Quran mulai marak. Kita bangga melihat masih muda belia sudah hafidz. Zaman kita dulu paling target orangtua hanya sekedar bimbel di sini, bimbel di sana supaya lulus ujian sekolah, lolos perguruan tinggi negeri. Belum banyak yang kaya begini,” kata dia.
“Sekarang zamannya berbeda, gairah dan gairah keislamannya luar biasa, kesadarannya untuk mendidik anak-anak supaya jadi generasi qurani ini semakin kuat. Tetapi di sisi lain, tantangannya luar biasa,” tambahnya.
Karena itu, ikhtiar Pemkot menjadikan Bogor sebagai kota yang ramah keluarga,. “Kalau melihat visi Kota Bogor, cuma satu di Indonesia Insya Allah menjadikan Bogor sebagai kota yang ramah keluarga. Karena ujung-ujungnya basisnya di keluarga. Kita bersinergi dengan sekolah. Kalau dua ini nyambung, Insya Allah anak-anak kita selamat,” pungkasnya.
Diketahui, pada acara Khotmil Quran angkatan ke-6, di Sekolah Ibnu, 89 siswa-siswi dinyatakan lulus menghafal Quran 30 Juz. (*)









