Harian Sederhana, Cibinong– Sekitar 106 desa yang ada di Kabupaten Bogor merespon cepat program spektakuler Bupati Bogor, Ade Yasin yakni program 1 Desa, 1 Miliar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah.
Syarifah mengatakan, sudah ada 106 Kepala Desa yang mengajukan dana bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk program tersebut. “Untuk tahun depan, proposal yang masuk sejauh ini 106 atau sebesar Rp 106 miliar,” tuturnya, Selasa (03/12).
Meskipun begitu, Syarifah mengaku data tersebut belum di cek secara keseluruhan. “Tapi masih kami cek lagi, nanti PUPR dan DPMD yang menghitung,” imbuhnya.
Syarifah menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum secara masif menyosialisasikan program tersebut, itu dilihat dari proposal yang masuk baru sekitar 25 persen dari total 416 desa yang ada di Kabupaten Bogor. Berdasarkan instruksi bupati, dana itu nantinya akan difokuskan pada infrastruktur desa.
“Fokus pada infrastruktur, kondisi sekarang 80 persen jalan kabupaten baik, persoalan yang dikeluhkan masyarakat selama ini adalah jalan desa yang rusak, jadi Ibu Bupati minta bantuan keuangan untuk desa,” kata Syarifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Ade Jaya Munadi membenarkan baru ada 106 proposal yang masuk.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor Ade Jaya Munadi membenarkan baru ada Rp106 Miliar proposal yang masuk.
“Iya, (106 proposal) yang masuk,” kata Ade Jaya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Bogor di tahun 2020 akan menggelontorkan dana sebesar Rp 1 miliar kepada setiap desa. Dana tersebut tidak sama dengan dana desa yang dikirimkan pemerintah pusat.
Bantuan Rp 1 miliar kepada setiap desa merupakan program spektakuler Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin. Bantuan itu dikemukakan Ade beberapa waktu lalu. Ade Yasin mengatakan bantuan tersebut dinilai spektakuler karena total jumlah desa di Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, Kabupaten Bogor memiliki 416 desa dengan 40 Kecamatan. Artinya, bantuan yang akan diberikan adalah 416 miliar, itu artinya Pemkab Bogor memberikan anggaran lebih dari lima persen dari total Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD).
“Artinya kami memberikan hampir setengah triliun untuk seluruh desa yang ada. Persentasenya lebih dari lima persen dari total APBD senilai Rp 7 triliun. Kita ingin mebangun desa,” kata Ade Yasin usai paripurna DPRD penetapan RAPBD.
Dikatakan, program Rp 1 miliar untuk 1 desa itu akan dimulai tahun anggaran 2020. Ade Yasin menegaskan tidak main-main dengan gelontoran dana tersebut.
“Tidak boleh untuk pelatihan, tidak boleh, karena kita ingin memajukan desa. Bantuan ini hanya untuk pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan menuju objek wisata, infrastruktur jalan desa, saluran untuk air bersih dan sejenisnya,” kata Ade.
Kepala Pusat Studi Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB Bogor, Sofyan Sjaf meminta seluruh pihak untuk mengawal dan mengawasi dana desa yang digelontorkan Pemkab Bogor.
“Harus dikawal degan baik untuk kesejahteraan warga Kabupaten Bogor. Programnya diorientasikan untuk mempercepat dan mengakselerasi kebutuhan desa,” kata Sofyan.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menekankan agar bantuan Pemkab Bogor untuk setiap desa harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ia ingin bantuan tersebut dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.
“Karena peruntukannya peningkatan infrasrtuktur, jadi ya harus ditekankan ke arah itu. Jalan yang rusak harus diperbaiki,” tutur Rudy.
Rudy mengingatkan agar kepala desa tidak boleh menyalahgunakan dana bantuan yang diberikan. “Semua harus sesuai aturan. Harus diingat itu adalah bantuam untuk peningkatan desa,” tegas Rudy. (*)









