Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 16:00 WIB

Bogor

Kaum Disabilitas Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

badge-check


					Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Yayasan Ashaba Disabilitas Netra (YADN) Kota Bogor. Perbesar

Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Yayasan Ashaba Disabilitas Netra (YADN) Kota Bogor.

Harian Sederhana, Bogor – Ratusan penyandang disabilitas yang mayoritas tunanetra memadati ruang aula gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) di Jalan Pajajaran, Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu 4 Desember 2019.

Kehadiran mereka untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Yayasan Ashaba Disabilitas Netra (YADN) Kota Bogor.

Ketua YADN Kota Bogor, Erni Juhana mengatakan, bahwa acara tersebut sudah menjadi agenda rutin YADN sejak berdiri 2013 untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain agenda tahunan pada hari besar Islam, pihaknya juga mengadakan pengajian rutin yang dilaksanakan seminggu dua kali setiap Selasa dan Rabu.

Menurutnya, pengajian di yayasan Ashaba khususnya untuk hafidz Qur’an. Sekarang sudah ada 40 hafidz yang diajarkan dengan metode belajar huruf braille.

“Tapi yang hadir untuk sekarang ini ada 230 orang karena kita mengundang juga penyandang disabilitas lain,” kata Erni.

Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari pembacaan ayat suci Al Quran oleh hafizah Muhaya Lismawati, tausiyah hingga penampilan kasidah dan marawis yang dibawakan para tunanetra dan juga diskusi.

“Saya juga berharap dari hasil diskusi yang tadi dilaksanakan dapat mengambil langkah-langkah untuk kegiatan mereka kedepan bagaimana mendapat dukungan dari pemerintah maupun instansi lainnya,” ungkapnya.

Sementara, Pembina YADN Kota Bogor, Hasan Basri menambahkan, para hafidz menghapal Al Quran di yayasan Ashaba kebanyakan menggunakan metode belajar dengan Al Quran braille.

Namun bagi yang tidak bisa dengan Al Quran braille bisa menggunakan Al Quran digital.

“Alhamdulillah, dengan adanya yayasan Ashaba ini tunaetra semakin maju untuk penghafidz Qurannya,” jelasnya.

Kemudian lanjut dia, ada juga bidang kesenian, yakni kasidah dan marawis. Dan mereka yang memiliki potensi biasanya diikutsertakan dalam lomba, seperti kasidah pernah meraih juara 2 se-Jabodetabek pada tahun 2015.

Hasan mengakui bahwa kebutuhan yayasan Ashaba selama ini masih mengandalkan swadaya masyarakat dan donatur. Sehingga sejauh ini belum tersentuh dukungan dari Pemerintah Kota Bogor.

“Insya Allah, kita akan berusaha di tahun 2020 mau mengajukan untuk kebutuhan yayasan, untuk menambah alat alat penunjang seperti Al Quran braille yang belum memiliki semua, juga penunjang untuk kreatifitas seperti halnya rebana,” ungkapnya.

Salah satu pengajar, sejauh ini para tunanetra mudah mengerti dengan teknik pembelajaran hafizh Quran, hanya saja kembali kepada kekurangan alat-alat penunjangnya. Untuk itu, dirinya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan alat-alat tersebut.

“Yang saya harapkan kedepan sarana prasarana tadi terutama bagi tunarungu ada alat untuk mempermudah penyerapan apa-apa yang disampaikan oleh pengajar. Iya, secara pribadi bagi pengajar untuk mengajar mereka tidak terlalu sulit,” pungkas dia.(*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor