Harian Sederhana, Bogor – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat secara resmi membuka pelatihan dan pembentukan Satgas Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kegiatan tersebut diikuti para pelajar dan tenaga pendidik dari SMP/SMA Kota Bogor di Gedung Graha Pool, Jalan Merdeka, Senin (9/12).
Menurut Sekda, program dan kegiatan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika senantiasa dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Namun berdasarkan data secara nasional pada tahun 2016 ada kenaikan 24 persen penyalahgunaan narkotika, dimana 28 persen melibatkan pelajar dan mahasiswa.
“Kegiatan ini tepat sekali karena mendukung dalam mewujudkan mimpi Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga dan kota yang sehat,” ujarnya.
Dalam meminimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkotika kata Sekda, diperlukan keterlibatan dan kontribusi semua pihak, termasuk masyarakat.
“Keinginan Kota Bogor sangat kuat dalam membentuk BNNK, namun izin belum keluar sehingga untuk sementara ditangani BNNK Kabupaten Bogor,” jelas Ade.
Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Bima Arya yang hadir sebagai salah satu narasumber memaparkan mengenai konsep ketahanan keluarga.
Menurutnya, berbagai persoalan yang terjadi ujung-ujungnya adalah masalah di keluarga. Sebab, keluarga yang berkualitas melahirkan generasi yang berkualitas, demikian sebaliknya.
“Banyak anak-anak yang terjebak narkoba karena ada latar konflik yang terjadi di keluarga dan kebutuhan bahasa kasihnya tidak terpenuhi,” ujarnya.
Untuk meredam konflik yang terjadi dalam keluarga kata Yane, ada lima bahasa kasih yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dan jangan sampai salah. Kelima bahasa kasih itu adalah sentuhan, hadiah, waktu, pelayanan dan pujian.
Turut hadir sebagai narasumber, Wakasat Narkoba Polresta Bogor Kota, AKP Ilot Juanda, Dr. Ayie Sri Kartika dari RS. Marzoeki Mahdi yang memaparkan deteksi dini dan pencegahan ketergantungan narkoba dan Ketua PC. Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kota Bogor, Theo George Gill. (*)
