Harian Sederhana, Bekasi – Meskipun waktu tinggal beberapa hari lagi, namun pihak pelaksana pekerjaan rehab total gedung SMP Negeri mengaku yakin pekerjaan selesai tepat waktu.
Seperti diutarakan Salim. Menurut Kepala tukang pekerjaan pembangunan SMPN 17 itu, perkiraan yang disampaikan pihak sekolah bahwa pekerjaan tidak selesai tepat waktu itu sah-sah saja.
“Ya boleh saja perkirakan seperti itu. Tapi kita yakin pekerjaan rampung pada waktu yang ditetapkan,” kata Salim saat ditemui di lokasi, Jum’at (13/12).
Keyakinan akan pekerjaan selesai tepat waktu, kata Salim karena pihaknya telah menambah pekerja sebanyak 7 sampai 8 orang, dan guna memaksimalkan waktu, para pekerja akan bekerja sampai malam.
Disamping itu, seluruh bahan materai yang dibutuhkan tambah Salim, juga tersedia dan lebih dari cukup sesuai yang dibutuhkan.
“Intinya, pekerjaan dengan senilai Rp.2.473.286.000,00 dengan asal dana APBD 2019 itu, bisa selesai akhir bulan ini.
Menanggapi pekerjaan yang dikatakan sengaja dimolorkan, Salim membantah hak tersebut.
Dirinya mengaku, justeru pekerjaan yang seharusnya sudah dapat dikerjakan di awal bulan Agustus, justeru baru dapat dikerjakan pada akhir Agustus 2019.
“Dari awal pekerjaan, saya sudah ada. Kami mulai bekerja pada akhir Agustus. Seyogyanya, kan awal Agustus atau Juli akhir pekerjaan sudah harus dimulai, tapi justeru tidak,” ucap Salim tanpa menjelaskan faktor penyebab keterlambatan memulai pekerjaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan rehabilitasi total gedung SMPN 17 Kota Bekasi diperkirakan tidak rampung hingga akhir tahun 2019.
Perkiraan itu menyusul kondisi pelaksanaan pembangunan tersebut yang masih sebesar 50 persen (satu pekan lalu).
Menurut sumber, lambatnya progres pekerjaan itu, lantaran pekerjaan dengan Nomor Kontrak : 602.1/22.55-SPP/PPK-Bandung/DPKP itu, awal mulai pekerjaan dilakukan terlambat.
“Pekerjaan dimulai sekitar pertengahan bulan September lalu. Sebelumnya, ada kegiatan pembongkaran bangunan lama yang dilaksanakan oleh pihak lain. Kecewa hasil bongkaran tidak sesuai target, kegiatan seperti ‘dimolorkan’,” ujarnya. (*)









