Harian Sederhana – Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok 2006-2025 terdapat visi Kota Depok: “Depok Kota Niaga dan Jasa yang Religius dan Ramah Lingkungan”. Kali ini saya menyoroti Depok sebagai kota jasa.
Jasa dalam wikipedia adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Kira-kira jasa yang paling menonjol di Depok apa ya?. Mungkin ada yang bilang jasa bidang pendidikan karena ada UI sehingga banyak efek dengan adanya UI di Depok.
Misalnya jasa kos-kosan, bimbingan belajar, penelitian dan lain-lain. Sayangnya dari data jasa dibidang pendidikan belum bisa mendongkrak pendapatan dan perekonomian Kota Depok.
Kalo konsep Jawa Barat sedang membuat “Smiling Jawa Barat”. Sederhana rumusannya Jawa Barat punya cita-cita sebanyak mungkin orang masuk ke Jawa Barat untuk berwisata. Ya konsep pariwisata, semua kegiatan dinas diarahkan untuk kepariwisataan.
Bisakah Depok sinergis dengan Jawa Barat, jawaban ya harus wajib karena Depok bagian dari Jawa Barat. Untuk Situ Rawa Kalong, Jawa Barat menggelontoran 30 an Milyar agar situ tersebut menjadi kawasan wisata Kota Depok.
Lalu pariwisata apa lagi yang ada di Depok?. Disitu ada kemauan pasti ada jalan kata pepatah kita. Apa yang harus dilakukan Depok.
Seorang pengamat Depok (Tirto.id) mengatakan hal perlu dilakukan adalah memetakan potensi, merumuskan target dan menghitung sumber daya dalam satu analisis komprehensif Rencana Pariwisata Kota. Hal ini bertujuan menarik sebanyak mungkin orang datang ke Depok. Ekonomi akan cepat tumbuh dengan banyaknya orang.
Pariwisata di dunia ini bisa berasal dari pariwisata alam seperti keindahan alam seperti laut, gunung, bangunan-bangunanan kuno atau bersejarah. Kalo gak punya kita buat pariwisata buatan, seperti Dufan, museum dan lain-lain.
Depok punya Kubah Emas. Tapi memang ga cukup tempat destinasinya saja, dibutuhkan juga SDM kepariwisataan untuk mengembangkan pariwisata Depok. Termasuk didalamnya kebijakan keuangan seperti intervensi APBD dan regulasi yang mendukungnya.
Pembenahan pertama menurut saya adalah mandirikan Dinas Pariwisata dan SDM nya dicari yang benar ahli dibidangnya. Setelah itu buat regulasi tentang tempat-tempat pariwisata dan arahkan lebih banyak anggaran agar destinasi yang akan dibuat dapat pendanaan yang cukup. Atau jika ada pihak ketiga yang ingin berinvestasi untuk kepariwisataan mudahkan perizinannya.
Ayo ke Depok…….









