Harian Sederhana, Cibinong – Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengajak pimpinan daerah Jabodetabek kompak mewujudkan pembangunan metropolitan kedepan. Komitmen itu ditegaskan bagi seluruh kepala daerah lingkup Jabodetabek.
Selain wilayah Jabodetabek, Ade juga akan melibatkan Cianjur sebagai wilayah tetangga Bogor. Hal itu dia utarakan dalam acara ekspose di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah (PUPR/BPIW), Jakarta (20/12/2019).
Informasi tersebut dibenarkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bapppedalitbang) Kabupaten Bogor, Saryfah Sofiah.
Sarifah mengatakan, Ade Yasin tampil sebagai narasumber dan memaparkan serta mengajak pimpinan daerah yang ada di sekitar bogor agar kompak membangun infrastruktur di wilayah masing-masing agar dapat mewujudkan kawasan metropolitan.
Ajakan itu, menurut Syarifah Sofiah dikemukakan Ade Yasin berkaitan dengan pemindahan Ibu Kota Negara ke daerah lain.
“Ibu Kota RI cepat atau lambat akan beralih ke daerah lain, ini keniscayaan karena sudah menjadi kebijakan pemerintah,” kata Ade Yasin.
Ade Yasin, kata Syarifah Sofiah, mengajak para pimpinan daerah baik gubernur maupun bupati/walikota untuk berkolaborasi memikirkan strategi dan kebijakan pembangunan ke depan.
Karena kata dia, Jabodetabek adalah metropolitan dengan jumlah penduduk yang besar dengan permasalahan yang kompleks.
Persoalan yang rumit seperti kemacetan lalu lintas, banjir, pencemaran lingkungan, sampah, pengangguran dan lainnya membuat pimpinan atau kepala daerah wajib berfikir ekstra.
Dia melanjutkan, untuk mengatasi masalah semua itu, pilihannya hanya memperbaiki transportasi publik, konektifitas aksesibilitas jalan dan transportasi sampai ke pelosok, pembangunan kota yang lebih efisien (compac city) dan pintar (smart city), penggunaan energi terbarukan, menjadi keharusan.
“Dalam hal ini diperlukan pembaharuan atau penguatan kelembagaan Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (BKSP Jabodetabekjur). Juga alternatif skema2 pendanaan dalam mewujudkan pembangunan metropolitan jabodetabek ke depan,” kata Syarifah.
Sebelumnya, pembangunan jangak menengah-panjang selalu diucapkan Ade Yasin dala setiap bahasan yang sama.
Seperti Jalur Puncak 2, Ade Yasin semoat meminta kepada Presiden Indonesia Joko Widodo agar segera merealisasikan pembangunannya.
Permintaan tersebut menurut Ade Yasin adalah satu-satunya cara mengurai kemacetan di Jalur Puncak Bogor yang sudah ‘berkarat’, tanpa solusi.
“Kalau perlu saya akan menghadap presiden untuk meminta pembangunan Jalur Puncak 2,” pungkas Ade Yasin. (*)









