Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:32 WIB

Bogor

Libur Panjang, Kue dan Air Mata Masyarakat Puncak

badge-check


					Libur Panjang, Kue dan Air Mata Masyarakat Puncak Perbesar

Harian Sederhana, Bogor – Sebagian masyarakat Puncak seperti Ciawi, Megamendung dan Cisarua mulai menikmati ‘kue’ pariwisata jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebanyakan masyarakat yang menikmati ‘kue’ itu adalah para pedagang sekitar Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Mereka akan mendapat penglaris lebih dari apa yang dijajakkan, karena sebagian masyarakat Jabodetabek akan memadati kawasan yang memiliki udara dingin untuk berlibur.

Namun potret disebelahnya, ada sebagian masyarakat Puncak, yang menilai masa liburan apalagi liburan panjang seperti saat ini seperti masa-masa penderitaan.

Sebab, mata mereka akan disibukkan dengan pemandangan kemacetan lalu lintas yang tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga di jalan alternatif desa.

Mulyana, aktivis Puncak Ngahiji meminta ada solusi dari pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak.

Dia tak menginginkan lama perjalanan dari Cisarua menuju Ciawi ditempuh selama enam jam. Ini sempat tejadi pada libur panjang Lebaran.

“Saya minta ada solusi konkret baik dari Polres Bogor, Pemkab Bogor maupun pemerintah pusat agar kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak tidak terlalu padat,” kata Mulyana Jumat (20/12/2019).

Pengakuan itu mengacu pada pengalaman Mulyana saat libur panjang Idul Fitri beberapa waktu lalu, dimana perjalanan Cisarua-Ciawi memakan waktu tempuh lebih dari enam jam.

“Penggunaan waktu seperti itu sama seperti menempuh perjalanan Bogor-Pangandaran,” tuturnya.

Dia menuturkan, jalan alternatif juga mengalami kemacetan karena banyak bus dan truk berukuran besar masuk ke jalan-jalan kecil yang rata-rata lebarnya tidak lebih dari enam meter.

“Masa liburan adalah masanya penderitaan, karena jalan alternatif atau desa juga mengalami kemacetan lalu lintas. Kami berharap Sat Lantas Polres Bogor maupun Dinas Perhubungan mengambil tindakan tegas agar kami masih tetap bisa mengakses jalan baik itu ke Bogor, Jakarta ataupun Kabupaten Cianjur,” jelasnya.

Menanggapi keluhan masyarakatnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal yang ditemui usai reses di Kantor Kecamatan Cisarua menuturkan agar pemerintahan desa setempat menyerahkan status jalannnya ke Pemkab Bogor.

Politisi Partai Golkar ini melanjutkan, dengan peningkatan status itu maka Pemkab Bogor harus membebaskan lahan hingga lebar jalan sesuai standar

“Untuk menjawab kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak, maka saya sarankan agar jalan desa ditingkatkan menjadi jalan kabupaten. Selain itu, pemerintah desa juga harus pro-aktif ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk memohon bantuan keuangan,” tandas Wawan. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional