Harian Sederhana, Depok – Forum Komunikasi Tokoh Agama dan Masyarakat (Forkotama) menyantuni anak yatim melalui yayasan Sabilul Umah untuk memmbantu pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga universitas.
Sebanyak 128 anak yatim yang mendapatkan santunan, kegiatan yang juga di rangkai dengan temu kangen pengurus RT, RK (RW) dan LPM serta pejabat lurah terdahulu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019.
“Kami mengapresiasi Ketua Forkotama dengan acara ini sehingga bisa bersilaturahmi, ini bukan hal yang mudah, tetapi dengan LPM dan Forkotama dan mantan bisa kumpul bersama, ini adalah kegiatan yang patut di apresiasi, tentunya ini berkat dukungan dan partisipasi kerjasama yang baik,” kata Lurah Bojongsari Baru, Subandi, kemarin.
Ahmad Subandi melihat kekompakan masyarakat, Kelurahan Bojongsari Baru terbukti dengan kehadiran delapan mantan lurah yang ikut hadir serta seluruh mantan pengurus lingkungan di 9 RW se-kelurahan.
Hadir dikesempatan itu, mantan lurah Bojongsari Baru, Widi Handayani, Teddy Mulyono, Suparta Sarbih serta beberapa mantan lurah terdahulu, Madarif anggota DPRD kota Depok, Rizky Apriwijaya DPRD provinsi, Yadi Haerudin (Pangsimatoga) serta Ketua Forkotama Budi Ciking.
Budi Ciking selaku Ketua Forkotama Kelurahan Bojongsari Baru mengucapkan banyak terimakasih kepada semua undangan yang hadir dalam acara rutin yang digagas LPM, sekaligus dirangkai dengan temu kangen kepada mantan lurah Bojongsari Baru, serta santunan kepada anak yatim yang berada di yayasan Sabilul Umah.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir terutama kepada delapan mantan lurah yang pernah menjabat di kelurahan Bojongsari Baru,”jelas Budi Ciking.
Nantinya dikantor kelurahan akan di buatkan bingkai khusus lurah yang pernah menjabat, dan yang terutama adalah mengenai kewajiban kita untuk menjadi orang tua asuh kepada anak yatim yang berada di yayasan Sabilul Umah.
“Kalau tokoh tidak peduli dengan anak yatim, siapa lagi yang menjadi harapan bagi mereka, maka untuk itu mari kita mengajak kepada masyarakat dan pengusaha untuk bisa menjadi orang tua asuh, agar masa depan anak anak yatim terjamin,”bebernya. (*)









