Harian Sederhana, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) kembali mengemis anggaran Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp50 Miliar. Bantuan tersebut untuk pembangunan infrastruktur guna mengendalikan air di hulu yang kerap menjadi penyebab banjir di ibukota.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, menjawab apa yang di sampaikan Gubernur Jakarta, bahwa banjir harus di kelola oleh hulu. Pihaknya telah melakukan upaya dengan melakukan naturalisasi Sungai Ciliwung.
“Ya kita sudah kelola ini sampahnya, sekarang pak Gubernur minta untuk dikelola dari hulu,” kata Bima kemarin.
Namun kata dia, Pemkot Bogor juga kembali meminta komitmen dari pak Gubernur, hal itu sudah sampaikan usulkan bantuan ke Propinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir dalam kegiatan pembangunan kolam retensi dan sumur resapan.
Bima menyebutkan, untuk pengajuan anggaran ke Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp50 Miliar. Saat ini Pemkot Bogor tinggal menunggu komitmen dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
“Itu yang kita harapkan dibantu oleh Jakarta, pengajuannya sudah diajukan tahun lalu sebesar Rp50 miliar. Jadi kita tunggu komitmen dari Gubernur, kalo Gubernur konsisten terhadap pernyataannya bahwa harus dikelola dari hulu, ya bantu kami untuk membangun itu,” tegasnya.
Diakui Politisi PAN itu, untuk pembangunan sumur resapan itu harus dilihat yang mana yang paling strategis. Ada beberapa yang di usulkan, di Bogor Selatan, di Bogor Utara. Tapi kalau kolam retensi kan butuh lahan yang lebih luas.
Masih kata Bima, mengenai strategi kedepan, akan memperbanyak sumur resapan bukan kolam retensi, karena akan lebih efektif di sumur resapan.
“Jadi kalau Gubernur tidak mengepruf, artinya malah mengurangi itu, ya tidak konsisten dong. Beliau bilang tangani dari hulu, ya di hulunya di urus juga dong dengan memberikan dana bantuannya,” tandasnya.
Terkait pengajuan Rp50 miliar itu lanjut Bima, bukan hanya dikoordinasikan dengan Gubernurnya, tetapi juga di koordinasikan dengan Bappedanya, dengan DPRD nya untuk minta di dorong, tapi belum ada tanda tanda.
“Kita tunggu saja komitmen dari Gubernur DKI Jakarta, apa akan membantu atau tidak,” ungkapnya.
Sejauh ini, Pemkot Bogor telah berupaya dalam penanganan banjir mulai naturalisasi sungai Ciliwung hingga penerapan Bogor Tanpa Kantong Plastik (Botak).
Dia mengklaim, peristiwa banjir dan longsor disepanjang jalur sungai Ciliwung di 13 Kelurahan di Kota Bogor berkurang.
“Kalau saya perhatikan banjir khususnya, memang ini berkurang, dibandingkan fenomena yang sama sebelumnya. Ada 50 titik peristiwa, ada banjir ada longsor, tapi berkurang volumenya. Ini pengaruh dari upaya kita soal pengurangan kantong plastik,” pungkas dia. (*)









