Harian Sederhana –Hujan dengan intensitas tinggi dan dalam kurun waktu yang lama membuat sejumlah wilayah, termasuk Depok dilanda bencana banjir dan longsor pada Rabu (01/01). Kami selaku Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya maksimal dalam melakukan penanganannya.
Kami pun telah menerjunkan tim untuk menangani bencana banjir dan longsor. Bantuan pun melalui Dinas Sosial telah disalurkan para korban yang terdampak bencana alam. Kurang lebih ada 83 bencana yang terjadi di Kota Depok per Rabu, 1 Januari 2020.
Hal itu juga telah saya laporkan sebagai Juru Bicara Pemkot Depok kepada Sekjen Kemendagri di Kantor Kemendagri, Jalan Merdeka Utama, Jakarta Pusat. Pada paparan yang saya sampaikan adalah peta terdampak dan kondisi saat di wilayah yang terkena bencana.
Atas bencana yang terjadi ini menjadi pembelajaran bagi kami Pemkot Depok. Kedepan, kami akan menyiapkan sejumlah strategi pencegahan agar bencana alam ini tidak terjadi lagi.
Saya atas nama Pemkot Depok juga mengajak kepada masyarakat agar berkolaborasi dengan kami supaya bencana banjir dan longsor dapat terhindarkan. Salah satu hal kecilnya adalah tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di kali maupun sungai yang nantinya menyebabkan pendangkalan, lalu timbul banjir.
Mari kita mulai menjaga lingkungan. Islam pun mengajarkan, hidup tak boleh dihiasi dengan laku eksploitatif dan merusak alam. Termasuk ketika kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Banjir juga terjadi karena perilaku tak terpuji dengan merusak keseimbangan ekosistem alam.
Untuk itu, dalam coretan hari ini, saya mengajak kepada masyarakat Kota Depok, mari menjaga lingkungan kita. Hal terkecil yang bisa dilakukan adalah dengan memilah sampah rumah tangga. Semoga dengan hal kecil tersebut dapat menjaga kota kita dari banjir.
Pada kesempatan ini, saya sebagai Sekretaris Kota Depok menyampaikan rasa duka mendalam terhadap para korban banjir dan longsor. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan hal-hal yang mesti diperbuat paska bencana. (*)









