Harian Sederhana, Depok – Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana Kota Depok menggelar rapat koordinasi untuk menanggulangi dampak banjir dan longsor di kawasan Margonda dan sekitarnya.
Selain itu, rapat yang diselenggarakan sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan bakal terjadi di wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari kedepan.
Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah, mengatakan, dalam rapat tersebut dibahas penanganan bencana banjir dan longsor di Kota Depok yang berjumlah 87 titik, dengan total kerugian sementara mencapai sekira Rp 9 miliar dan menewaskan tiga orang.
Ia menjelaskan, penanganan yang akan dilakukan saat bencana terjadi di antaranya adalah penyelamatan korban, pertolongan darurat, dan evakuasi.
Sementara penanganan usai bencana, di antaranya adalah penyediaan air bersih, sanitasi, sandang, pelayanan kesehatan, perbaikan rumah dan fasilitas publik, hingga penampungan dan tempat hunian sementara.
“Saat ini kegiatan yang masih terus kami lakukan melakukan pemetaan daerah rawan bencana, evaluasi situasi tanggap darurat, koordinasi antara seluruh stakeholder ditingkatkan, dan berupaya mencegah juga melakukan penyuluhan bencana,” katanya.
Azis mengungkapkan, hasil dari rapat koordinasi membuahkan beberapa poin, di antaranya harus ada kerjasama yang kuat dari masing-masing stakeholder dalam penanganan bencana, bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing, komunikasi yang lebih intensif, meminimalisir bencana susulan atau pun resikonya, dan terus memantau situasi terbaru mengenai cuaca.
“Kedepan semua dinas, instansi di Depok dalam menghadapi bencana alam sinkron. Siapa berbuat apa jelas juga program pasca bencana ini apa saja,” pungkasnya. (*)









