Harian Sederhana, Sukajaya – Tim tanggap bencana (Tagana) Kabupaten Bogor bersama Basarnas menghentikan proses pencarian empat orang yang hilang baik tertimbun longsor maupun hanyut terbawa derasnya arus Sungai Cidurian.
Keempat korban yang masih belum ditemukan adalah Amri (38 tahun), Saroh (48 tahun) dan Cicih (8 tahun) warga Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya yang tertimbun longsor. Sedangkan satu lainnya berasal dari Kampung Parung Sapi, Desa Kalong Sawah, Jasinga, bernama Hilman.
Keputusan menghentikan pencarian jasad ini setelah tim tanggap bencana berkonsultasi dengan pihak keluarga korban bencana alam.
“Karena sudah tidak memungkinkan, maka atas persetujuan keluarga, RT dan RW pencarian jasad para korban bencana alam longsor dan banjir bandang kami dan Basarnas menghentikan proses tersebut,” ucap pembina Tim Tanggap Bencana Brigjend (TNI) Novi Helmy Prasetya di pendopo Bupati Bogor di Cibinong, Senin (13/1).
Setelah Tim Tanggap Bencana dan Basarnas memutuskan proses pencarian korban, maka Minggu malam kemarin pihaknya bersama keluarga dan warga langsung melakukan mendoakan para almarhum.
“Kemarin malam setelah keputusan menghentikan proses pencarian jasad korban bencana alam longgsor dan banjir bandang lalu keluar putusan bahwa mereka telah meninggal dunia, maka kami pun langsung mendoakan para almarhum. Semoga amal ibadah para almarhum diterima dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah SWT,” terangnya.
Sebelumnya, masa pencarian korban bencana alam longsor dan banjir bandang ini diperpanjang dari tanggal (8/1) menjadi (12/1). Hal itu karena Tim Tanggap Bencana Kabupaten Bogor bersama Basarnas masih berupaya menemukan korban tertimbun longsor dan hanyut terbawa derasnya arus Sungai Cidurian.
Kendala dalam pencarian atau evakuasi para korban longsor dan hanyut ini adalah tebalnya lumpur, banyaknya puing – puing bangunan disertai medan yang berat.(*)









