Harian Sederhana, Bekasi – Camat Pondokgede, Nesan mengaku tidak pernah membaca surat mosi tidak percaya, yang dilayangkan salah satu calon Ketua RW di Kelurahan Jaticempaka.
Padahal, sebelumnya, satu dari tiga calon ketua RW 12, Kelurahan Jati Cempaka, Ust Nahrowi mengaku, telah melayangkan surat Mosi tidak percaya itu lantaran pemilihan tidak jujur dan adil.
“Selaku Camat saya tak pernah baca surat mosi tidak percaya. Tapi, kalau proses yang lain jadi SK (Surat Keputusan) serta sudah memenuhi persyaratan, dengan ditanda tangani oleh para saksi saya sudah baca,” katanya, Selasa (21/1).
Dipaparkan Nesan, persyaratan yang dipenuhi panitia seperti, Berita Acara kemudian struktur organisasi, serta yang terpenting diketahui oleh Lurah Jaticempaka, Asepudin.
“Namun saya juga obyektif masih berpedoman pada point nomor 4 pada SK. Jika ada kekeliruan, maka dapat dipertimbangkan kembali,” tandas Nesan Sujana.
Mantan Camat Jati asih itu juga mengatakan, dirinya berharap suasana adem dan kondusif dapat terjaga. “Bagaimana Pondokgede tetap pada Tupoksi bersih dan baik, lantas relevan serta efektif dan efisien dalam bekerja,” harapnya.
Terpisah, seorang calon RW 12, Ustadz Nahrowi yang mengaku banyak mengalami kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan Ketua RW, melayangkan surat Mosi tidak percaya.
“Semuanya sudah dirancang untuk memenangkan salah satu kandidat, dengan cara tidak elok. Dan ini tidak jurdil,” katanya.
Menurutnya, kejanggalan yang banyak didapatnya mulai dari awal proses pemilihan hingga pelaksanaan.
“Saat pendaftaran saya dikasih waktu 2 hari saja, yakni, tanggal 13 Oktober 2019 sosialisasi. Isedangjan calon lain diberikan waktu satu bulan. Inilah kejanggalan yang kita rasakan,” ungkap ustadz Nahrowi kesal.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemilihan ketua RW 12, Kelurahan Jaticempaka yang diikuti tiga calon, dimenangkan calon nomor urut 2, Sunarno dengan perolehan suara 54.(*)
