Harian Sederhana, Depok – Sejumlah bahan pangan mulai mengalami kenaikan. Selain menjelang Hari Raya Imlek, kenaikan juga dipicu oleh musim penghujan dan cuaca ekstrim yang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Kenaikan terjadi seperti di Pasar Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.
Berdasarkan pantauan, kenaikan cukup tinggi dialami oleh cabai serta sayur-sayuran. Cabai rawit mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu dari harga sebelumnya Rp 80 ribu menjadi Rp 90 ribu per kilogram. Sementara sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung naik dari Rp 3 ribu menjadi Rp 4 ribu.
“Kenaikannya lumayan, bisa sampai 10 persen. Jadinya berimbas ke pembeli, berkurang jauh. Ini saja daritadi warung saya jarang ada yang beli,” ujar salah seorang pedagang sayur, Ridho saat ditemui di Pasar Depok Jaya, Kamis (23/1).
Kenaikan itu, kata dia, mulai berimbas kepada kurangnya pembeli. Secara otomatis membuat omset turun drastis. “Biasanya sehari itu omzet bisa sampai Rp 300 ribu, sekarang Rp100 ribu saja nggak dapat. Saya sih berharap biar harga-harga balik normal lagi,” katanya.
Kenaikan itu juga dikeluhkaan para pembeli. Salah satunya Darwanti. Dia merasa keberatan dengan kenaikan harga ini. Namun, tetap harus membeli namun dengan porsi yang sedikit dikurangi.
“Tadi saya beli sayur-sayuran pada naik, bawang merah, cabai, mahal semua. Sekarang jadi harus dikurangi porsi belanjanya,” keluh dia.
Terpisah, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga bahan pokok menjelang Imlek akan stabil, seiring komitmen pemerintah yang terus menjaganya. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suharyanto.
Ia mengklaim, harga bahan pokok dipastikan tidak akan merangkak naik. “Kalau secara umum, Imlek tidak mempengaruhi gejolak harga bahan pokok,” tuturnya, belum lama ini.
Lebih lanjut terang dia, berdasarkan pantauan Kemendag bekerjasama dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten /Kota yang membidangi perdagangan, harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok secara umum relatif stabil, termasuk untuk komoditi beras. Diterangkan harga beras cenderung mendatar seiring dengan terjaminya pasokan.
“Relatif stabilnya harga beras antara lain didukung oleh kecukupan pasokan di pasar, yang diindikasikan oleh tingkat pasokan beras di Pasar Induk Cipinang yang ada di kisaran normal. Rata-rata pasokan beras seminggu terakhir sebesar 2.969 ton/hari, masih dalam kisaran normal 2.500-3.000 ton/hari. Selain itu, kondisi stok beras di Pasar Induk Cipinang saat ini sebesar 44.626 ton, selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama 14-15 hari ke depan,” paparnya.
Untuk itu Kemendag terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memetakan stabilisiasi harga bahan pokok. “Potensi panen di daerah-daerah sentra dan memastikan kapan estimasi dapat memasok ke pasar sehingga supply ke pasar-pasar kembali normal,” tutup Suharyanto. (*)









