Harian Sederhana, Bekasi – Ketua Rukun Warga (RW) 026, Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Nitro, sukses gebrak bank sampah dalam awal program sebagai Ketua RW terpilih Oktober 2019 silam.
Guna mengurangi volume sampah dan meningkatkan perekonomian warga, BSU Padat Karya 026 dibentuk sejak Ketua RW 026 terpilih, dan mampu menghasilkan 3 ton sampah setiap penimbangan perbulannya dengan lapak seluas 8×6 meter persegi.
Dalam keterangan pers, Arini Milatin Niswah, selaku Ketua BSU Padat Karya 026 mengatakan, dalam proses pengumpulan sampah hingga penyetoran ke bank sampah induk patriot (BSIP), pihaknya melakukan penimbangan sampah setiap satu bulan sekali, sebanyak 2 sampai 3 ton perbulan.
Dikatakan, awalnya karena melihat wilayah RW 026 sering terjadi kebakaran yang diakibatkan banyak pengepul atau lapak sampah yang dinilainya kurang terarah.
“Selain itu, guna meningkatkan ekonomi warga sekitar dan mengurangi volume sampah,” kata Arini, selaku Ibu RW026, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kamis (23/1).
Arini juga menjelaskan, kenapa bank sampah tersebut dinamakan Padat Karya 026. Agar seluruh warga RW 026 ikut terlibat menjadi nasabah BSU Padat Karya 026, dan bisa merasakan hasil tambahan ekonomi.
Menurutnya, dengan mengajak seluruh warga, dia yakin mampu mengembangkan program bank sampah hingga mampu melakukan penimbangan dalam waktu satu Minggu tiga kali.
“Saat ini masih satu bulan sekali, insya Allah bulan depan bisa satu bulan tiga kali target nasabah bisa menabung,” imbuhnya.
Saat ini, sambung Arini, jumlah pengurus ada 30 anggota, dan sudah mempunyai 108 nasabah untuk menabung sampah, yang disuplai ke BSIP dengan bidang BCC sebagai pengelola.
Arini juga mengatakan, kita tidak menerima sampah plastik kemasan, plastik label air mineral, pembalut, dan sterofom yang tidak bisa didaur ulang, semua jenis sampah anorganik seperti plastik kita olah. Dikatakan juga, reduksi sampah disini sangat besar.
Diketahui, BSU Padat Karya 026 sudah mempunyai SK dari kecamatan sejak bulan Desember 2019, dan pihaknya akan terus mengembangkan kreatifitas melalui kerajinan hasil sampah.
Rencananya UKM skala RW dari bahan sampah yang sudah berjalan, dan juga dengan memanfaatkan penjahit yang akan menyumbangkan kain perca, dan itu akan dimanfaatkan menjadi souvernir, jilbab.
Dan juga berdayakan tenaga warga untuk mengolah dengan cara borongan. Perorang bisa menghasilkan uang hingga 200 ribu setiap menabung.
Senada dikatakan Ketua RW026, Nitro yang belum lama terpilih, saya memilih program utama bank sampah karena melihat lingkungan sekitar banyak pengepul sampah yang kurang terarah hingga ditakutkan akan mengakibatkan kebakaran.
Semua warga semakin sadar terhadap sampah, supaya kwalitas hidup kita lebih baik lagi untuk anak cucu kita. (*)









