Harian Sederhana, Depok – Aparat Kepolisian memburu para pelaku tawuran pelajar yang menyebabkan MN siswa SMK di Pancoran Mas tewas di Jalan Raya Sawangan pada Jumat (31/1) malam.
“Kami masih terus mendalami kasus ini, dan memburu para pelaku aksi tawuran pelajar,” kata Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah.
Terkait aksi tawuran pihaknya memberikan peringatan keras diberikan untuk pelaku tawuran pelajar.
Rasa prihatin dirasakan jajaran kepolisian atas ulah para pelajar, khususnya SMA dan SMK, yang sering terlibat tawuran. Azis Andriansyah menyayangkan peristiwa tersebut terus terjadi.
Untuk itu, pihaknya menilai masalah tawuran pelajar ini butuh kepedulian semua pihak. Hal paling mendasar untuk mengurangi terjadinya tawuran pelajar adalah peran orang tua siswa itu sendiri.
Menurut Azis, orang tua harus mau untuk terus-menerus menasehati dan mengawasi putra-putri mereka untuk tidak melakukan hal-hal negatif.
Sedangkan pihak sekolah, kata Azis, juga memiliki peran yang sangat penting.
Karena, di lingkungan sekolah inilah mereka membawa konflik tawuran atas alasan membela kehormatan almamater atau setia kawan.
“Pendidikan etika dan moralitas harus terus ditanamkan kepada generasi muda yang sedang mencari jati dirinya.
Azis mengatakan, pendidikan keagamaan juga tidak boleh ditinggalkan, agar para remaja ini menjadi anak-anak yang bertakwa, berakhlak baik, dan beradab.
“Kepolisian sendiri sudah melakukan langkah-langkah, mulai dari langkah preemtif, preventif, dan represif.
Langkah preemtif dilakukan melalui program Police Goes To School, di mana para petugas polisi diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk menjadi inspektur.
MN seorang siswa SMK swasta di Pancoran Mas pada Kamis(30/1) malam tewas, dengan kondisi mengenaskan setelah terlibat tawuran di Jalan Raya Sawangan Kota Depok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, petugas Kepolisian Polsek Sawangan mendapat telepon dari Koordinator Satpam Rumah Sakit Galih bahwa ada korban tawuran menggunakan kendaraan roda dua boncengan tiga.
Siswa kelas I SMK mengalami luka robek pada leher sepanjang 14 cm, luka robek pada paha sebelah kanan sekitar 29 cm
Korban berinisial MN sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Permata Sawangan hingga akhirnya meregang nyawa. (*)









