Harian Sederhana, Depok – Syafie orang tua siswa MN (16) yang meninggal dunia karena terkena sabetan senjata tajam saat tawuran meminta agar pelaku dihukum setimpal.
Syafie kepada wartawan mengatakan, dirinya mengaku sempat mengalami perasaan tak enak, seolah menjadi firasat akan kehilangan putra bungsunya dari tiga bersaudara itu.
Ada firasat enggak enak, saya biasanya jualan ikan segar tapi ingin buru-buru nutup, pulang. “Karena ingin temenin anak saya. Saya enggak kuat lihat luka anak saya,”katanya, kemarin.
Syafie mengaku pertama kali mendapat kabar MN meninggal, dari anak sulungnya.
“Anak saya yang ngasih tahu, bahwa anak bungsu saya (MN) sudah meninggal dunia dan sekarang ada di rumah sakit,”katanya, kemarin.
Dengan kepergian sang anak yang tak diduga-duga berakhir tragis ini, pria yang mencari nafkah dengan berdagang ikan ini pun berharap pelakunya segera tertangkap.
“Saya dan keluarga mudah-mudahan pelakunya cepat ketangkep. Biar dihukum setimpal dengan anak saya,” tuturnya.
MN meregang nyawa setelah lehernya mengalami luka sayatan sepanjang 14 centimeter dari benda tajam, dan juga luka robek di bagian paha akibat.
Peringatan keras diberikan untuk pelaku tawuran pelajar yang akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat dan dunia pendidikan di Kota Depok.
Rasa prihatin dirasakan jajaran kepolisian atas ulah para pelajar, khususnya SMA dan SMK, yang sering terlibat tawuran. (*)









