Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:24 WIB

Bogor

5 Petuah Presiden di Rakornas PB BNPB

badge-check


					Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) BNPB 2020 di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (04/02). Perbesar

Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) BNPB 2020 di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (04/02).

Harian Sederhana, Sentul – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan lima petuahnya terkait solusi dari penanggulangan bencana pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) BNPB 2020 di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (04/02).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menilai masih banyak tantangan dalam menyikapi ancaman maupun bencana mulai dari sering tergagap dalam tahapan manajemen bencana, memperbaiki kerusakan infrastruktur, penanganan penyintas, hingga pemulihan.

Presiden menekankan bahwa sebagian besar ancaman-ancaman bencana di Indonesia terjadi secara berulang, seperti banjir dan longsor. Di samping memberikan solusi pembangunan infrastruktur terdampak bencana, Jokowi juga berujar diperlukan solusi yang permanen khususnya perbaikan ekosistem untuk menanggulangi bencana berulang tersebut.

Jokowi juga mengimbau agar wilayah-wilayah rawan longsor dan banjir agar menanam tanaman akar wangi atau vetiver. Tanaman ini dalam setahun bila ditanam maka akarnya dapat tumbuh dengan cepat.

“Jangan diurusi fisiknya saja. Akan lebih permanen apabila kita mau merehabilitasi lahan, menanam pohon-pohon yang berakar kuat, seperti akar wangi atau vetiver ini. Solusi pembangunan infrastruktur itu penting, tapi ekologi harus diperbaiki salah satunya dengan penanaman pohon akar panjang dan kokoh,” kata Jokowi.

Ia pun memberikan solusi dalam penanggulangan bencana. Poin pertama adalah seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama bersinergi untuk melakukan pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan.

“Kita juga perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana. Sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan,” ujarnya.

Kedua, lanjut dia, Jokowi memerintahkan seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati atau wali kota agar segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang betul-betul dilaksanakan semua pihak sehingga siap menangani bencana secara tuntas.

“Ketiga, penanggulangan bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif, yang pentahelix yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik,” ucapnya.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional