Harian Sederhana, Cigombong – Rencana pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah Caringin–Cigombong tinggal menunggu persetujuan Dewan Nasional KEK. Namun, rencana tersebut diharapkan sejalan dengan kepentingan warga setempat.
Menurut Camat Cigombong, Basrowi, rencana KEK tersebut merupakan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, investor dengan pemerintah pusat, dalam mempercepat pembangunan.
Basrowi meneruskan, pemerintah memberikan kemudahan kepada pengusaha, sehingga memiliki tenaga untuk pelaksaan pembangunan tersebut.
“Sekarang ini polanya masih bergulir di pemerintah atas, dari tingkat Pemkab dengan Hari Tanoe sudah, Bupati dengan Gubernur sudah, Bupati dengan Presiden Joko Widodo sudah sampai, Info untuk kajian teknis Bupati sedang dijadwalkan,” ungkapnya kepada Wartawan di Cigombong, Jumat (7/2/2020)
Basrowi menyatakan KEK sangat menjanjikan bagi warga Bogor Selatan, bukan hanya warga Cigombong. Lantaran dapat menyerap tenaga kerja hingga 25 ribu orang.
“Kalau misal di tahun 2020 ini sudah deal di atas, saya rasa di tahun 2021 itu sudah mulai, KEK itu percepatan karena berkolaborasi dengan berbagai stake holder,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kabid Perekonomian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Danni Rachmat mengatakan KEK awalnya merupakan usulan dari MNC yang sudah menguasai lahan sekitar kurang lebih 900 hektar di wilyah tersebut.
Saat ini, rencana tersebut sedang dalam tahap meminta rekomendasi dari Gubernur Jawab Barat Ridwan Kamil. Terakhir, dia meneruskan, persetujuan KEK itu dikeluarkan oleh Dewan KEK Nasional, yang dibawahi oleh koordinator Menko Perekonomian.
“Kalau sudah keluar rekomendasi dari gubernur, masuk ke tahapan berikutnya di Dewan KEK Nasional. KEK itu fokus di Ekonomi Kreatif dan Pariwisata yang sejalan dengan Panca Karsa,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto saat mengunjungi kawasan Cigombong di hari yang sama mengungkapkan dukungannya terhadap siapapun yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bogor. Namun, yang terpenting menurutnya jangan melupakan kepentingan masyarakat.
“Kita mendukung modernisasi tapi jangan sampai jadi westernisasi, kearifan lokalnya jangan ditinggalkan,” pungkasnya. (*)









