Menu

Mode Gelap
Jumat, 5 Desember 2025 | 19:22 WIB

Depok

Empat Pilar Harus Ditanamkan Sejak Dini

badge-check


					Anggota Fraksi PAN DPR RI, Intan Fauzi Perbesar

Anggota Fraksi PAN DPR RI, Intan Fauzi

Harian Sederhana, Depok – Anggota DPR RI, Intan Fauzi mengungkapkan, sosialisasi empat pilar penyampaiannya dapat disesuaikan dengan audience-nya.

Bahkan, kendati belum pernah, untuk anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pun bisa dilakukan agar menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini.

Hal tersebut disampaikan Anggota Fraksi PAN DPR RI tersebut usai menggelar sosialisasi empat pilar di Aula Kantor Sekretariat RW09 Jalan Siak VIII RT07/09 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, baru-baru ini.

“Sebagai anggota DPR dirinya berkewajiban melakukan sosialisasi empat pilar, yakni Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945. Terkait audience-nya macam-macam, termasuk juga dengan anak PAUD, disosialisasi sejak dini, tentu dengan bahasa yang berbeda,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam sosialisasi empat pilar di RW09 Kelurahan Baktijaya ini, audiencenya lebih banyak forum RT/RW dan tokoh masyarakat, sehingga ia akan berbicara mengenai ketatanegaraan dan sebagainya.

“Dalam sosialisasi empat pilar itu harus ada narasumber utama, kali ini saya meminta Wakil Ketua MUI Kecamatan Sukmajaya, K.H Nurman untuk menyampaikan,” ujarnya.

Sementara, jika dengan ibu-ibu, pendekatannya lebih kepada bagaimana mereka berkegiatan dan berorganisasi di lingkungan, seperti musyawarah mufakat itu dalam suatu organisasi.

Sedangkan, berbicara dengan milenial, wawasan kebangsaan, disesuaikan dengan bahasa dan kepentingan mereka. Seperti, anak muda jangan sampai terpapar budaya luar dan sebagainya, akhirnya empat pilar ini lupa.

“Mungkin suatu waktu bisa dengan anak-anak PAUD, walaupun saya belum pernah, tapi itu juga bisa,” katanya.

Ia mengatakan, sejak usia dini, memang perlu dikenalkan, salah satunya terkait Bhineka Tunggal Ika, seperti ada teman dari satu anak yang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan lainnya. Sehingga, perlu dijelaskan perbedaan tersebut, jangan sampai ini menjadi perpecahan.

“Justru keberagaman yang dimiliki ini merupakan kekuatan kita sebagai Bangsa Indonesia,” tegasnya.

Intan pun menegaskan bahwa yang terpenting adalah mengamalkan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Sebab, banyak yang hafal Pancasila, tapi mengamalkannya kita lupa,” tutup Intan.

Sementara, Wakil Ketua MUI Kecamatan Sukmajaya, K.H Nurman mengatakan, dulu ada penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), jika ingin masuk kuliah harus ikut itu.

“Kalau tidak ikut, tidak bisa mengikuti ujian negara. Seiring perkembangan zaman ,itu sudah tidak ada lagi,” katanya.

Ia menjelaskan, empat pilar ini sama seperti yang dituturkan sahabat Rasulullah, Syaidina Ali yang mengatakan agama dan dunia akan tetap berdiri tegak jika ada empat pilar ini,yakni selama orang-orang kaya tidak kikir dengan apa-apa yang telah diberikan kepadanya, selama para ulama masih mengamalkan apa-apa yang diketahuinya.

Kemudian, selama orang-orang bodoh tidak sombong dari perkara yang tidak diketahuinya dan selama orang-orang fakir tidak menjual akhiratnya dengan dunia.

“Sebaliknya, keempat perkara itu menjadi indikator runtuhnya fondasi agama dan dunia, apabila tidak berjalan secara fungsional,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Kunci Mobil Tertinggal di Dalam, Damkar Depok Evakuasi Tanpa Pecahkan Kaca

30 September 2025 - 09:57 WIB

Evakuasi kunci mobil tertinggal di dalam oleh petugas Damkar Depok. Dok. Instagram Damkar Depok.
Trending di Depok